BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Menggerakkan kepala ke kanan kiri untuk mengelakkan ciuman-ciuman Bhutan yang menjijikkan.
Biarpun semenjak tadi Maya meronta-ronta dan menjerit-jerit seperti seorang yang tidak berdaya dan yang hanya bisa menjerit dan menangis.
Namun sesungguhnya diam-diam anak ini telah mempersiapkan seluruh urat tubuhnya dengan perhitungan seorang ahli silat.
Ketika melihat lowongan, yaitu kedua tangan Bhutan menjambak rambutnya, agaknya untuk memaksa Maya agar tidak dapat menggerakkan kepala mengelak.
Kemudian mencium mulut gadis cilik itu penuh nafsu, saat itulah yang dinanti-nanti Maya. Ia mengatupkan mulutnya ,kuat-kuat sehingga yang dicium Bhutan hanya sepasang bibir yang bersembunyi.
Dan tiba-tiba tangan kanan Maya bergerak, menikamkan pisau belati tepat, ke ulu hati Bhutan dan miring ke kiri, ke arah jantung.
Sedangkan tangan kirinya yang kecil itu menusuk dengan jari-jari terbuka ke arah mata lawan. Biarpun Maya merasa muak dan jijik.
Namun dengan kekuatan hatinya ia dapat menekan perasaannya itu dan dapat melakukan serangan mendadak secara tepat sekali.
Pekik yang keluar dari mulut Bhutan merupakan raungan binatang buas yang direnggut nyawanya. Tusukan jari-jari kecil pada kedua matanya dan rasa sakit pada dadanya.
Membuat Bhutan secara otomatis membawa tangannya ke mata dan dada. Saat yang hanya beberapa detik ini cukup bagi Maya untuk meronta.
Dan keluar dari tindihan tubuh Bhutan, kemudian meloncat pergi lalu berlari cepat memasuki tempat gelap. Bhutan meloncat bangun, meraung lagi, berusaha mengejar namun roboh terguling.
Berkelojotan dan dari kerongkongannya terdengar bunyi mengorok seperti babi disembelih. Akhirnya ia tewas tak jauh dari mayat wanita yang telah dibunuhnya.
Akan tetapi perhitungan Maya meleset. Dia tidak memperhitungkan pekik yang keluar dari mulut Bhutan ketika ia melakukan penikaman.
Pekik itu menarik perhatian dan mengejutkan beberapa orang anak buah gerombolan yang berada tidak jauh dari tempat itu!
Mereka kaget dan meninggalkan wanita korban mereka yang sudah setengah mati, lalu meloncat ke tempat terdengarnya suara, pekikan.
Tentu saja merasa terkejut melihat tubuh Bhutan berkelojotan dan lenyapnya Maya. Mereka berteriak-teriak dan tak lama kemudian, empat belas orang bekas pengawal itu telah mengejar Maya!
Akhirnya Maya yang kelelahan dan kehabisan tenaga karena memang tubuhnya sekarang telah menjadi lemah akibat tidak terpelihara dengan baik, makan dan tidur tidak teratur.
Tertangkap oleh gerombolan itu di luar sebuah dusun menjelang pagi. Empat belas pasang tangan memperebutkannya, dan seorang di antara mereka cepat,berkata.
“Heh, kawan-kawan jangan bodoh! Kalau diperebutkan begitu, dia akan mampus. Sayang sekali kalau begitu! Lebih baik dia dirawat dan kita pelihara baik-baik. Dia dijadikan milik kita bersama.
Ingat, dia bukan kembang sembarang kembang, harus diperlakukan penuh kelembutan. Ha-ha-ha!”
Mendengar ini, yang lain-lain setuju dan sambil tertawa-tawa mereka menggandeng tangan Maya yang sudah babak belur itu. “Nah, ini ada dusun, melihat bangunan-bangunannya lumayan juga…..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader