BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Kaisar merasa suka bertemu dengan Han Ki, kagum melihat pemuda yang lemah-lembut, tampan dan gagah perkasa itu.
Apalagi ketika Kaisar mendengar bahwa pemuda tampan ini adalah adik sepupu sendiri dari menterinya yang setia, kepercayaannya bertambah dan ia menerima Han Ki dengan gembira.
Bahkan memberi ijin kepada pemuda itu untuk “melihat-lihat” keadaan di sekeliling istana, mengagumi taman bunga istana yang amat indah itu.
Setelah menghaturkan terima kasih, Han Ki lalu memasuki taman, meninggalkan twakonya yang masih bercakap-cakap dengan Kaisar mengenai keadaan pemerintahan.
Pemuda ini kagum bukan main. Taman itu amat luas, pula amat indahnya sehingga dia merasa seolah-oleh tersesat ke alam sorga di dalam mimpi.
Belum pernah selama hidupnya ia menyaksikan bunga-bunga yang demikian banyak macamnya, serba indah, bangunan indah dalam taman dan burung-burung yang dipelihara dalam sangkar beraneka warna.
Saking tertariknya, pemuda yang selama hidupnya baru sekali itu menyaksikan tempat yang demikian indahnya, sampai lupa diri dan tidak tahu bahwa dia telah memasuki daerah terlarang.
Yaitu taman puteri yang terpisah dari taman umum dengan pagar bunga mawar berduri yang tinggi. Namun bagi Han Ki tentu saja pagar itu tidak berarti apa-apa.
Ketika menjenguk dan melihat betapa taman di sebelah pagar itu jauh lebih indah lagi, dengan bangunan-bangunan mungil dan kolam-kolam ikan, serta sangkar-sangkar burung berkilauan agaknya terbuat daripada perak dan emas, ia mengenjot tubuhnya dan melompati pagar bunga mawar.
Dia sampai berdiri bengong dan menahan napas menyaksikan segala keindahan itu. Rumput-rumput yang tumbuh di tempat ini pun bukan sembarangan.
Melainkan rumput yang teratur dan amat indah seperti permadani dari beludru? Seperti dalam mimpi ia berjalan terus, melangkah ke arah sekumpulan bangunan yang dicat merah.
Tiba-tiba telinganya mendengar suara wanita menjerit-jerit kebingungang bahkan lalu mendengar wanita menangis?
Cepat ia menyelinap di antara pohon bunga, berlompatan mendekati suara yang datangnya dari balik kelompok bangunan.
Ketika ia tiba di situ dan memandang dari tempat sembunyinya di balik pohon, ia bengong, matanya tak berkedip memandang ke depan dan napasnya seolah-olah terhenti sama sekali.
Kalau tadi ia kagum dan merasa dalam mimpi menyaksikan keindahan taman, kini ia terpesona menyaksikan seorang dara jelita yang kecantikannya seolah-olah membuat denyut darahnya tiba-tiba membeku?
Seorang dara jelita berpakaian serba merah jambon sedang menangis di bawah pohon, dihibur oleh empat orang wanita muda cantik-cantik.
Dan beberapa orang di antara wanita-wanita itu ada yang sibuk menjentikkan jari tangan sambil meruncingkan bibir merah dan mengeluarkan bunyi bercicit seperti burung.
“Kalau dia tidak mau kembali dan terbang pergi…. ah bagaimana?” Dara cantik yang berpakaian indah itu terisak.
Perhiasan dari batu permata berbentuk burung hong yang menghias rambutnya mengangguk-angguk karena gerakan tangisnya.
Empat orang yang menghiburnya itu pun cantik-cantik, akan tetapi dibandingkan dengan dara berpakaian jambon, mereka itu seperti empat ekor burung gereja di dekat seekor burung hong! ….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader