BEBASBARU.ID, DAERAH – Di saaat Gubernur Kang Dedi Mulyadi sibuk bantu korban banjir di Sumatera, sampai bagi-bagi duit segala. Eh, wilayahnya malah di landa banjir bandang.
Tentu saja ini ironis, terlalu mikiran daerah orang lain, malah daerah sendiri kena musibah.
Banjir bandang yang melanda Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Dipicu tingginya curah hujan serta rusaknya daya dukung kawasan hutan di Ciwidey yang menjadi hulu Sungai Cibitung,Jumat (05/12/2025).
Banjir menyapu sekitar 5 hektare lahan sawah, puluhan ton ternak ikan, hingga merusak kawasan wisata. Debit air diperkirakan meningkat lima kali lipat dari kondisi normal dan mengalir dengan arus sangat deras.
Pengelola wisata Lembah Curugan Gunung Putri, Taufik, mengatakan pada saat kejadian Kamis (4/12), air Sungai Cibitung meluap hingga masuk ke kolam renang dan kolam ikan.
“Memang dari hulu hujan deras, dan hutan di sana sudah dibuka jadi lahan pertanian semua. Jadi selain air, banjir membawa lumpur dan tanaman sayuran,” ujarnya, Jumat (05/12/2025).
Menurut Taufik, banjir kali ini lebih parah dibanding tahun-tahun sebelumnya karena pembukaan lahan hutan semakin masif.
Tempat wisata kuliner miliknya rata dengan tanah dan menyisakan lumpur setebal 60 sentimeter.
“Ikan 20 ton habis. Operasional wisata dan kuliner berhenti sementara karena kami harus membersihkan lumpur. Kami berharap hutan tidak seluruhnya dibuka untuk pertanian, karena kalau dibiarkan, bencana akan terus terjadi,” katanya.
Sekretaris Daerah Bandung Barat Ade Zakir menegaskan banjir dipicu dua faktor, yakni cuaca ekstrem dan alih fungsi lahan di wilayah hulu.
Pemerintah daerah akan mengambil langkah untuk mencegah praktik alih fungsi yang tidak terkendali.
“Pemicunya kemungkinan memang alih fungsi lahan, selain curah hujan tinggi. BMKG juga sudah mengingatkan soal kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem. Alih fungsi lahan menjadi konsen kami,” ujar Ade.
Banjir bandang juga berdampak pada akses warga Kampung Bangsaya RT 02 RW 07, Desa Nanggerang, yang terputus total.
Longsor membuat jalan penghubung Desa Nanggerang dan Mukapayung tidak bisa dilalui kendaraan.
Akibatnya, ratusan warga Nanggerang terisolasi dan tidak dapat mengakses layanan pendidikan, fasilitas kesehatan, serta kegiatan ekonomi.
Pemerintah membangun jalur darurat agar aktivitas warga tidak terhambat.
Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail mengatakan pihaknya telah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengirim bantuan logistik sejak Kamis malam.
Pemerintah juga tengah membuka akses darurat yang dapat dilalui sepeda motor.
“Fokus utama kami adalah penanganan dan memastikan tidak ada korban. Sekarang kami membuat jalur darurat karena beberapa jalan terputus. Ke depan, jalur permanen akan direkonstruksi,” ujar Bupati Jeje. ***








