BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Itu kini telah meloncat ke atas perahunya, mengempit kepala ikan besar itu yang memukul-mukul dengan ekornya.
Begitu melempar ikan besar ke perahu, orang itu sekali pukul membikin pecah kepala ikan itu yang berhenti memukul-mukul dengan ekornya menggelepar lemah.
“Lopek, kepandaianmu mengagumkan sekali!” Han Ki berseru ke arah orang gundul itu dan ketika orang gundul itu membalikkan tubuh memandang, Han Ki cepat merangkapkan kedua tangannya didepan dada memberi hormat.
Akan tetapi orang itu tidak membalas penghormatannya, memandang tak acuh lalu berkata dengan logat asing, setengah Mongol akan tetapi jelas bahwa dia pandai menggunakan bahasa Han.
“Kepandaian begitu saja apa artinya? Kalau kalian tidak mempunyai kepandaian, perlu apa berkeliaran di sini mencari mampus?” Setelah berkata demikian, dia sudah terjun kembali ke dalam air.
“Celaka! Orangnya sombong seperti setan!” Maya memaki marah. “Hayo kita pergi saja, Suheng. Buat apa berkenalan dengan orang macam itu?”
“Lopek, awas….! Ikan hiu….!” Tiba-tiba Han Ki berteriak ke arah orang yang masih berenang dan agaknya sedang mencari-cari dan memandang ke dalam air itu.
“Suheng….dia bisa celaka….!” Siauw Bwee berseru.
“Biarkan saja, Suheng. Orang sombong biar tahu rasa!” Maya juga berseru.
Seekor Ikan hiu yang ganas dan liar, sebesar manusia, menyambar dari belakang orang gundul itu. Dia ini cepat sekali membalik dan dengan gerakan indah telah membuang diri ke kiri sehingga serangan ikan liar itu luput.
Cepat Si Gundul menangkap ekor ikan dan mencengkerem sirip ikan, kemudian memutar dengan kekuatan luar biasa sehingga tubuh ikan itu membalik.
Orang gundul itu menangkap moncong ikan dengan kedua tangan, membetot dan…. robeklah mulut ikan hiu itu yang setelah dilepas lalu berkelojotan sekarat, air di sekitarnya merah oleh darahnya.
“Lopek, naiklah ke perahu banyak ikan hiu….!” Han Ki berteriak lagi ketika melihat banyak sekali sirip atas ikan hiu meluncur datang.
Ikan-ikan hiu amat tajam penciumannya akan darah, maka begitu ada darah di air, mereka berdatangan seperti beriumba!
Sebentar Si Gundul dan bangkai ikan hiu itu telah dikurung belasan ekor ikan hiu yang beear-besar. Sebagian ikan ini menyerbu bangkai kawannya dengan ganas, dan ada tiga ekor yang menyerang Si Gundul!
Siauw Bwee menjerit ngeri menyaksikan bangkai ikan hiu itu hancur lebur dan robek-robek, ngeri karena tubuh orang gundul itu pasti akan disayat-sayat oleh gigi ikan-ikan buas itu.
Sedangkan Maya memandang dengan wajah berseri,agaknya ia girang melihat orang sombong itu terancam bahaya.
Akan tetapi orang gundul itu benar-benar amat lihai. Biarpun diserang oleh tiga ekor ikan buas, ia tidak mau naik ke perahu, dan memang untuk kembali ke perahunya sudah tidak keburu lagi. Dengan gerakan tangkas ia memukul ikan terdekat.
“Desss!” Pukulan itu hebat dan biarpun tubuh ikan yang kuat dan licin tidak remuk dan ikannya tidak mati, namun terlempar sampai dua meter jauhnya.…BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader