BEBASBARU.ID, DAERAH – Pasca pembubaran paksa Aksi Bela Palestina yang di Bitung, Sulawesi Utara, kini seluruh pentolan provokator dari Ormas Laskar Manguni dikabarkan bersembunyi.
Namun, netter yang cerdas langsung cari jejak digital para oknum-oknum yang di duga sebagai provokator tersebut.
Salah satunya pria bernama Marco Karundeng, dia mendadak viral lantaran diduga membuat provokasi bentrokan yang terjadi di Kota Bitung, Sulawesi Utara Sabtu, 25 November 2023 sore WITA kemarin.
Diketahui, bentrokan dua kelompok massa pro Israel dan massa pro Palestina pecah membuat situasi Kota Bitung, Sulut sempat mencekam.
Akhirnya pasca bentrokan itu, terjadi pertemuan ormas Adat Minahasa dan BSM Kota Bitung. Pertemuan ini akhirnya kedua kelompok sepakat untuk berdamai.
Dikutip BEBASBARU.ID dari disway.id, Minggu (26/11/2023), baik ormas Adat Minahasa dan BSM menentang aksi provokasi dan penyebaran hoax di media sosial.
Namun demikian, netizen menduga bahwa seorang anggota Laskar Manguni, Marco Karudeng telah membuat provokasi dan didesak agar segera ditangkap.
Pasalnya, netizen menemukan jejak digital Marco Karundeng di media sosial Facebook. Di sana, akun atas nama Marco Karundeng diduga membuat provokasi kekerasan dan ancaman pembunuhan.
“Mohon bantuannya untuk mencari provokator ini sampai dapat.
“Nama: Marco Marewou Karundeng, Kasus: Menarget siapa saja yang berjilbab dan berkopiah, Organisasi: Ormas Adat Pasukan Manguni,” tulis seorang netizen di X.
“Marco Karudeng torang tunggu klarifikasi,” kata akun Aink Mokoagow di Facebook.
“Tangkap seret ke pengadilan,” kata seorang netizen di X.
Etnis Minahasa Kena Getahnya
Menurut seorang netizen aksi provokator yang diduga dimulai oleh ormas Laskar Manguni, hanya merugikan etnis Minahasa di Kota Bitung.
“Akibat perbuatan laskar manguni, yang dirugikan adalah etnis Minahasa,” kata seorang netizen di X. Netizen pun mendesak kepada Marco Karundeng untuk menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf.
“Mana ketua geng ormas menguni dia yg harusnya minta maaf,” kata seorang netizen di X. Saat terjadi bentrokan, sekelompok orang dari ormas tersebut diketahui mengibarkan bendera Israel.
Menurut seorang netizen, hal tersebut telah mencoreng kesatuan NKRI karena mendukung penjajahan Zionis.
“Manguni sudah mengotori NKRI dengan mengibarkan bendera penjajah Zionis. “Bubarkan Manguni dan tangkap mereka yang terlibat pengibaran bendera Zionis!” kata seorang netizen di X.
Seorang netizen pun menyebut bahwa pengibaran bendera Israel telah melanggar Undang-Undang, sehingga pelaku pengibarannya harus ikut dijerat.
Sebelumnya, Ormas Laskar Manguni Islam (LMI) yang berpusat di Manado, Sulawesi Utara mendadak jadi perbincangan.
Usai kerusuhan bernuansa SARA (Suku agama, ras dan antar golongan) di Kota Bitung, pada Sabtu (25/11/2023).
Anggota LMI Cabang Bitung di duga jadi pemicu kerusuhan, karena menghadang dan mengganggu serta menganiaya peserta aski damai bela Palestina.
Apakah Ormas LMI itu? yang dikabarkan pernah menolak UAS dan Habib Bahar berceramah, juga ulama yang dianggap mereka radikal.
Dikutip BEBASBARU.ID, dari manadopost, Minggu (26/11/2023), Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPD) Laskar Manguni Indonesia (LMI) Pdt Hanny Pantouw STh pernah mengeluarkan pernyataan sikap terkait penceramah yang di anggap radikal.
Bahwa ditegaskan Pantouw, LMI menolak kehadiran ataupun keberadaan penceramah dari agama apapun yang dalam isi ceramahnya membawa perpecahan dan ujaran kebencian.
Sehingga bisa mengancam kerukunan antar umat beragama di Sulawesi Utara (Sulut) yang terkenal akan semboyan hidup rukun dan damai. ***