BEBASBARU.ID, INTERNASIONAL – Tak butuh waktu lama, Rusia umumkan sudah menangkap 4 pelaku teror yang menewaskan 143 orang di gedung teater tersebut.
Penangkapan ini juga otomatis akan makin memanaskan perang Rusia melawan Ukraina, karena pelakunya saat di tangkap justru berbahasa Ukraina.
Parahnya, mereka mengaku sengaja di bayar untuk bantai warga Rusia di tempat tersebut.
Serangan bersenjata di kompleks Kota Crocus dekat Moskow pada Jumat (22/3.2024) itu sejauh ini menewaskan lebih dari 143 orang.
“Dinas khusus dan lembaga penegak hukum di wilayah Bryansk, dekat perbatasan dengan Ukraina, menahan empat tersangka dari antara mereka yang melakukan serangan teroris di gedung konser Balai Kota Crocus,” kata Komite Investigasi Rusia, dikutip BEBASBARU.ID dari CNN.
Menurut media pemerintah RIA Novosti, “senjata yang digunakan oleh para teroris telah dipersiapkan sebelumnya di tempat persembunyian, FSB (Dinas intelijen Rusia) melaporkan.”
“Setelah serangan teroris, para pelaku bermaksud melintasi perbatasan Federasi Rusia dan Ukraina dan memiliki kontak yang relevan di pihak Ukraina, kata FSB,” menurut RIA.
Kantor berita milik negara Rusia TASS juga melaporkan bahwa para penyerang memiliki “kontak di pihak Ukraina. Serangan teroris di Balai Kota Crocus direncanakan dengan cermat.”
Tidak ada lembaga yang merinci jenis dugaan kontak tersebut. Ukraina dengan tegas membantah adanya hubungan dengan serangan tersebut.
Seorang pejabat, Mykhailo Podolyak, mengatakan dalam sebuah postingan di X pada hari Jumat bahwa negaranya “tidak pernah menggunakan metode teroris. Itu selalu tidak ada gunanya.”
Sebelumnya, sumber tidak resmi menerbitkan gambar mobil Renault putih, serupa dengan yang terekam dalam video di luar aula pada Jumat.
Yang berhenti di jalan raya selatan kota Bryansk pada Sabtu (23/03/2024) dini hari. Gambar-gambar menunjukkan bahwa bangunan tersebut rusak parah.***