BEBASBARU.ID, INTERNASIONAL – Partai pendukung Presiden Emmanuel Macron kalah telah di Pemilu Prancis, setelah partai sayap kiri New Popular Front (NPF) menang pemilu.
Kini warga Yahudi yang bermukim di Prancis dikabarkan mulai ketar-ketir, apalagi sang pemimpin NPF anti Israel, dan sangat mendukung negara Palestina.
Terlebih ektalasi perang di Gaza makin meningkat, bahkan kini setiap hari pasukan zionis Israel membombardir warga Palestina, kebanyakan anak-anak dan wanita.
Korban pun terus meningkat dan kini hampir menyentuh angka 40 ribu warga Palestina jadi korban kebiadaban pasukan Israel.
Adalah mantan Menteri Keuangan Israel, Avigdor Lieberman, meminta warga Yahudi Prancis pindah ke Israel usai koalisi sayap kiri di negara itu memenangkan pemilihan umum (pemilu).
Dalam unggahan di X, Lieberman mengimbau Yahudi Prancis untuk meninggalkan Paris dan tinggal di Israel demi keamanan.
Menurutnya, Prancis tak lagi aman bagi Yahudi menyusul kemenangan aliansi yang disebutnya “kiri radikal.”
“Saya mengimbau kepada semua orang Yahudi di Prancis: Datang dan tinggallah di Israel!” kata Lieberman, seperti dikutip Anadolu Agency, Rabu (10/07/2024).
Menurut Lieberman, pemimpin aliansi sayap kiri New Popular Front (NPF) Prancis Jean-Luc Melenchon terkenal “karena beberapa pernyataannya yang menentang Yahudi dan negara Israel.”
Sejak NFP meraup suara terbanyak pada putaran kedua pemungutan suara parlemen, Melenchon berjanji untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara.
NFP menduduki posisi puncak di putaran kedua pemilu Prancis.
Mereka berhasil mengalahkan koalisi partai Presiden Prancis Emmanuel Macron, Ensemble, dan sayap kanan National Rally (RN).
Namun, NFP belum bisa mengantongi lebih dari setengah mayoritas suara parlemen.
Sejauh ini, belum ada komentar dari pemerintah Israel mengenai hasil pemilu Prancis. Menurut data Israel, ada sekitar 440.000 orang Israel yang tinggal di Prancis.***