BEBASBARU.ID, KRIMINAL – Kejahatan kini benar-benar bikin miris siapapun, kejahatan mengintai terutama pada gadis remaja. Aplikasi media sosial jadi ajang untuk lakukan kejahatan.
Berawal dari kenalan (kebanyakan di medsos), lalu janjian ketemuan, ternyata ujung-ujungnya malah di jual ke lelaki hidung belang.
Inilah yang barusan di bongkar kepolisian, yang berhasil menangkap para pelakunya, sekaligus amankan korbannya di Balangan.
Dikutip BEBASBARU.ID dari banjarmasinpost.co.id, Jumat (21/06/2024), Anggota Satreskrim Polres Balangan berhasil mengungkap dugaan jual beli dan eksploitasi manusia.
Yang dilakukan sekelompok orang yang di antaranya dilakukan oleh warga Balangan. Pengungkapan kasus ini berawal dari viralnya media sosial korban yang meminta pertolongan.
Usai dilakukan pendalaman akhirnya diamankan tujuh orang yang membawa korban yang sebelumnya telah diperjualbelikan melalui aplikasi michat sekitar tiga minggu dari awal Mei 2024.
Korban yang merupakan pelajar warga Banjarmasin awalnya dijemput oleh tersangka AZ dan MA di rumah dengan alasan ada masalah dengan keluarga.
Awal perjalanan mereka ke Kabupaten Tanahbumbu selama dua minggu.
Perjalanan dilanjutkan ke Grogot, Kalimantan Timur, lalu ke Banjarmasin dan Tanahbumbu, ke Balikpapan kemudian ke Balangan.
Kasatreskrim Polres Balangan, Iptu Galuh Pangestu mengatakan, selama perjalanan sudah ditawarkan melalui aplikasi michat untuk diperjualbelikan prostitusi.
“Untuk di Kabupaten Balangan saja ada lima kali transaksi dengan harga Rp 100 ribu hingga Rp 400 ribu untuk satu kali transaksi,” ujarnya.
Tujuh orang yang ditetapkan menjadi tersangka bertugas mencarikan pelanggan, dan hasilnya digunakan untuk membiayai akomodasi perjalanan, makan dan tempat tinggal mereka selama bepergian.
Anggota Satreskrim Polres Balangan berhasil mengungkap perdagangan prostitusi ini saat tersangka dan korban berada di Desa Haur Batu Kecamatan Paringin.
Tersangka yang diamankan yaitu laki-laki IS, AF, AZ dan MB sedangkan tersangka perempuan adalah MA, NR dan NA.
Kondisi korban saat ini tengah mendapat penanganan baik secara kesehatan fisik juga mental, bekerja sama dengan bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pemerintah Balangan.
“Mendatangkan psikolog dan juga pemeriksaan kesehatan, karena setelah dilakukan visum korban terjangkit penyakit. Kami berupaya untuk memulihkan kondisi korban yang masih berstatus pelajar,” ungkapnya.***