BEBASBARU.ID, BANJARMASIN – Diam-diam setelah sempat reda, kini Covid-19 atau korona melonjak lagi, ironisnya di Kalsel justru masuk daerah merah.
Bahkan di Kabupaten Tabalong, yakni di Kecamatan Tanta, di laporkan ada satu yang dilaporkan mengalami gejala Covid-19 ini.
Yakni di Puskesmas Tanta, gejalanya awalnya adalah sesak nafas atau ISPA.
Dikutip BEBASBARU.ID dari banjarmasinpost.co.id, Jumat (08/12/2023), Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel setempat mencatat ada 101 kasus suspek Covid-19.
Kasus itu dilaporkan dari empat puskesmas di tiga kabupaten; Anjir Pasar (Barito Kuala), Pasar Sabtu dan Sei Malang (Hulu Sungai Utara), serta Puskesmas Tanta (Tabalong).
“Berdasarkan hasil verifikasi alert yang dilaporkan bahwa kasus Suspek Covid-19 tersebut adalah kunjungan dengan gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),” ungkap Kepala Dinkes Kalsel, Diauddin melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Anhar Ihwan, Kamis (7/12/2023) kemarin.
Anhar mengatakan, saat ini tak ada lagi deteksi positif Covid-19. Maka dari itu, setiap orang yang memiliki gejala terkena virus corona bakal dimasukkan ke daftar suspek.
“Jadi itu adalah gejala ISPA biasa. Mereka sudah diberikan obat. Setelah obat habis, mereka diminta menjalani pemeriksaan lagi,” katanya.
Anhar mengimbau warga jangan panik. Meski demikian, dia meminta agar tetap waspada. Sebab, kasus Covid-19 di Singapura dan Malaysia melonjak.
“Gejalanya memang sama dengan ISPA. Jadi jangan panik,” imbaunya.
Bagi warga yang sedang sakit, Dinkes Kalsel mengimbau agar memakai masker. Warga juga disarankan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
“Perbanyak juga minum air putih. Kalau perlu, ditambah dengan vitamin,” ujar Anhar, mengingatkan. Sebelumnya, kasus korona di negara tetangga mengalami lonjakan menjelang akhir 2023.
Tercatat, selama periode 19-25 November 2023, Covid-19 di Singapura bertambah dari 10.726 menjadi 22.094 kasus.
Sebagian besar kasus yang terdeteks disebabkan oleh varian EG.5 dan sub-rangkaiannya HK.3.
Kementerian Kesehatan Singapura atau MOH mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 di negaranya dipicu oleh perjalanan akhir tahun dan berkurangnya kekebalan tubuh penduduk.
Sama halnya di Malaysia. Kenaikan kasus Covid-19 mencapai 57,3 persen. Atau lebih 1.000 kasus per minggu.
Hal tersebut didasarkan pada 3.626 kasus yang telah dilaporkan selama pekan epidemiologi ke-47 pada 19-25 November 2023.***