BEBASBARU.ID, TENGGARONG – Walaupun kerajaan yang ada di nusantara hanya simbol, karena sudah di bubarkan Presiden Soekarno. Tapi keberadaan kerajaan atau kesultanan masih banyak yang eksis sampai kini.
Salah satunya Kesultanan tertua di Indonesia, yakni Kerajaan Kutai Ing Martadipura, yang berada di Tenggarong, Kutai Kertanegara.
Padahal secara historis, IKN sekarang dulunya wilayah kerajaan Kutai Kertanagera, artinya inilah pemilik lahan adat yang sebenarnya di IKN tersebut. Bukan 9 Naga yang menguasainya dengan memanfaatkan izin pemerintah!
Nah, yang jadi heboh, saat perayaan HUT RI kemarin, sang Raja Kutai Sultan Adji Muhammad Arifin justru tak undang. Benarkah itu…?
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kutai Kartanegara (Kukar) pun angkat bicara terkait undangan Sultan Kutai pada HUT ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dikutip BEBASBARU.ID dari tribunnews.com, Minggu (18/08/2024), Sekretaris Kesbangpol Kukar, Sutrisno menuturkan, sebelumnya Kesbangpol Kukar menerima arahan dari Kesbangpol Kalimantan Timur (Kaltim).
Untuk mendata tokoh-tokoh yang akan diundang untuk mengikuti upacara di IKN. Kesbangpol Kukar telah mengirimkan surat pemberitahuan tersebut kepada tokoh-tokoh di Kukar.
Termasuk juga ke Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Sultan Adji Muhammad Arifin. Sutrisno menjelaskan, bahwa surat pemberitahuan tersebut telah disampaikan pada pihak Kesultanan tertanggal 26 Juli 2024.
Dalam surat pemberitahuan yang dikirimkan oleh pihaknya, Sutrisno mengungkapkan, Kesbangpol Kaltim memberikan arahan agar tokoh-tokoh yang direkomendasikan untuk mengisi data diri dan melampirkan KTP dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Sampai batas waktu yang telah ditentukan, Kesbangpol Kukar tidak kunjung menerima data perwakilan Kesultanan yang akan berangkat menuju IKN untuk mengikuti upacara.
“Hanya saja sampai batas waktu yang ditentukan, kami tidak mendapat konfirmasi data dari Kesultanan. Siapa yang akan diutus atau sebagainya. Makanya kami kirim data yang terkumpul dulu ke Kesbangpol Kaltim,” terangnya, Sabtu (17/8/2024).
Berkenaan dengan undangan resmi dari istana, Sutrisno menyebut, Kesbangpol Kukar hanya memiliki kewenangan untuk meneruskan undangan resmi yang diterima dari Kesbangpol Kaltim.
“Memang kemarin ketika undangan diambil ke Provinsi, ada teman saya ambil, dia bilang memang tidak ada undangan untuk Sultan,” tandasnya.
Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Sultan Adji Muhammad Arifin mengaku tak mendapat undangan untuk menghadiri upacara peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Secara terbuka, Sultan Kukar tak mempersoalkan perihal tidak diundangnya ia oleh panitia penyelenggara upacara kemerdekaan di IKN Nusantara.
Pada Sabtu (17/8/2024) hari ini, Sultan Adji Muhammad Arifin memilih untuk memperingati HUT ke-79 RI bersama Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah di halaman Kantor Bupati Kukar.
Baca juga: Pengamat Lingkungan Unmul: Perairan Sekitar Ibu Kota Nusantara Harus Merasakan Kemerdekaan
Kepada wartawan, Sultan Adji Muhammad Arifin mengaku tidak kecewa apabila tidak diundang untuk mengikuti peringatan kemerdekaan di IKN.
“Tergantung dengan faktor alam, cuaca, dan undangan, kita ngga ada (undangan). Tidak ada perasaan bagaimana, itu terserah orang mau undang atau tidak. Tergantung panitianya,” katanya.
“Saya biasa saja, masing-masing daerah, sama saja. Kita sama-sama merayakan kemerdekaan Indonesia,” timpal Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Sultan Adji Muhammad Arifin.***