BEBASBARU.ID, INTERNASIONAL – Israel mulai masuk kota Gaza yang di tinggalkan penghuninya, karena tewas dan mengungsi.
Namun sampai saat ini, Israel masih sembunyikan jumlah total pasukannya yang tewas ber- perang dengan pasukan Hamas dan juga Hizbullah serta Kelompok Houthi Yaman.
Banyak yang menyebutkan, jeda gencatan senjata semata-mata tujuan pasukan Israel ingin jemput mayat-mayat pasukannya yang tertembak pasukan pejuang Palestina.
Itupun juga atas desakan warganya yang marah dengan pemerintahan PM Benyamin Netanyahu, karena sembunyikan angka pasti pasukan dan juga warganya yang tewas.
Sebelumnya, pertempuran antara pasukan Israel dan milisi Hamas semakin sengit dan telah memasuki perkotaan di Jalur Gaza Palestina pada Selasa (14/11/2023).
Sebuah video yang dirilis Hamas menunjukkan para milisi bersembunyi di gedung-gedung di Kota Gaza yang sebagian telah hancur dan terbengkalai akibat bombardir Israel.
Al Jazeera melaporkan milisi Hamas terlihat menembaki tank-tank serta pasukan Israel yang mendekati perkotaan menggunakan granat roket hingga bazoka.
Belum ada konfirmasi atau laporan terkait pertempuran terbaru dari militer Israel.
Namun, militer Israel mengonfirmasi dua tentaranya tewas dalam pertempuran terbaru selama invasi daratnya ke Gaza berlangsung.
Dengan ini, menurut laporan Israel, sudah ada 46 personel militernya tewas sejak perang dengan Hamas pecah 7 Oktober lalu.
Dilansir Middle East Eye, dua personel Israel yang tewas itu yakni Sersan Staf Militer Israel, Roee Marom, yang merupakan komandan regu Batalyon 906 dan Mayor Raz Abulafia dari Batalyon 6863.
Juru bicara militer Israel melaporkan Marom dan Abulafia tewas dalam pertempuran di Gaza namun tidak menjelaskan kapan dan di mana insiden terjadi.
Pertempuran sengit milisi Hamas dan tentara Israel ini berlangsung tak lama usai pasukan Zionis kembali menggempur tiga kamp pengungsi Palestina.
Dua kamp pengungsi Palestina di Gaza, kamp Jabalia dan kamp Nuseirat di utara Gaza dibombardir Israel pada Senin (13/11/2023) malam. Sejauh ini lebih dari 35 orang tewas akibat gempuran terbaru Israel tersebut.
Tak cukup di Gaza, Israel juga membombardir kamp pengungsi Palestina di Tepi Barat pada Selasa pagi, tepatnya kamp Tulkarem.
Al Jazeera Arabic melaporkan sejumlah orang tewas dan terluka akibat serangan yang tampaknya dilakukan oleh drone Israel ke kamp pengungsi Tulkarem.
Sebuah video di X memperlihatkan beberapa orang yang terluka dilarikan ke rumah sakit dan fasilitas medis terdekat.
Sampai saat ini, jumlah korban serangan ke kamp Tulkarem belum bisa diverifikasi. Reporter Al Jazeera Arabic, Mohammed Jamjoom, mengatakan warga di Tulkarem hingga ambulans kelabakan menolong korban serangan Israel.
Per Senin (13/11/2023), korban tewas akibat agresi Israel ke Gaza sejak 7 Oktober lalu telah mencapai 11.240 orang.
Sebanyak 4.630 dari total korban tewas tersebut merupakan anak-anak, dan 3.130 lainnya merupakan perempuan.
Jumlah korban tewas agresi Israel ke Gaza dalam sebulan lebih ini melampaui jumlah korban meninggal dunia akibat invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari 2022.***