BEBASBARU.ID, KRIMINAL – Pelaku pembunuhan terhadap wanita cantik bernama Uswatun Khassanah masih terus di dalami kepolisian, polisi masih belum mempublis, dengan dalih masih mendalami pemeriksaan.
Dikutip BEBASBARU.ID dari CNN, Minggu (26/01/2025), terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi perempuan di dalam koper merah yang ditemukan di selokan Desa Dadapan, Kendal, Ngawi sudah di amankan.
Penangkapan dilakukan pada Sabtu (25/01/2025) malam lalu.
“Alhamdulillah, pelaku mutilasi berhasil kami tangkap tadi malam sekitar jam 24-an,” ucap Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Farman, Minggu (26/1), melansir Detiknews.
Kendati demikian, belum bisa mengungkap identitas pelaku. Farman menyebut kasus ini akan dikupas lengkap dalam waktu dekat.
“Tapi lengkapnya nanti kita rilis ya,” imbuh Farman.
Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan sebelumnya mengungkapkan, berdasarkan hasil autopsi, pihaknya sudah menemukan beberapa ciri-ciri di tubuh korban mutilasi tersebut.
“Pertama, kelamin perempuan, tinggi badan 152 cm, usia 20-35 tahun, warna kulit kuning langsat mengarah ke putih, kemudian terdapat piercing di perut tepatnya di atas pusar, dan tahi lalat di atas pinggang samping kiri,” ujar Joshua.
Beberapa bagian tubuh korban dilaporkan hilang, antara lain bagian kepala, kaki sebelah kiri terpotong sampai pangkal paha. Kemudian, kaki kanan terpotong sampai lutut.
“Lalu terdapat resapan darah pada sekujur tubuh korban yang disinyalir ada kekerasan sebelum korban meninggal dunia,” ungkapnya.
Kasus pembunuhan serta mutilasi itu berawal dari temuan mayat perempuan tanpa kepala dalam koper pada Kamis (23/01/2025) di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.
Jasad perempuan tersebut tidak utuh saat ditemukan. Tubuhnya ditaruh dalam koper tertutup berwarna merah dan terbungkus seperti paket.
Sebelumnya, mayat korban ditemukan oleh seorang warga yang melintas hendak membuang sampah, Saat itu saksi melihat ada paket besar berwarna hitam terbungkus rapi di sekolan.
Karena curiga, saksi lantas membuka paket tersebut yang ternyata berisi koper merah. Saksi kemudian mengintip koper dan menemukan adanya kejanggalan.
“Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali,” kata Kepala Desa Dadadapan, Andik Bangga Satria Rama, Kamis.
Setelah melihat isi koper, warga tersebut melaporkannya kepada Pemerintah Desa dan diteruskan ke pihak kepolisian.
Dari hasil autopsi terungkap penyebab kematian korban karena kehabisan napas.
“Penyebab kematian akibat asfiksia atau kekurangan napas, ini disebabkan terhambatnya jalan pernapasan,” kata Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Kresnawan saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.
Joshua menduga korban mengalami kekerasan sebelum tewas termutilasi. Hal itu terlihat dari resapan darah yang ditemukan di sekujur tubuh korban. Ia juga menduga korban dimutilasi di luar Kabupaten Ngawi.***