BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Sampai apinya padam. Kulit binatang itu mengandung lemak kering, maka tentu saja dapat bertahan lama nyala apinya. Ketika ia tiba di pintu guha depan, sudah terdengarlah gerengan-gerengan srigala.
Namun Maya tidak menjadi gentar. Ia terus melangkah keluar dan begitu srigala-srigala itu lari menyerbu, ia memutar-mutar tongkatnya yang ujungnya bernyala. Tepat seperti yang diharapkan dan diduganya.
Srigala-srigala itu melengking-lengking ketakutan melihat api dan dengan memutar-mutar tongkat yang baginya menjadi tongkat wasiat keramat ini, dengan enak saja Maya meninggalkan tempat itu.
Rombongan serigala hanya dapat mengikutinya dari jauh sambil melolong-lolong kecewa, akhirnya mereka pun berhenti mengejar dan Maya lalu melarikan diri secepatnya menuju ke selatan setelah membuang tongkatnya karena apinya pun sudah padam.
Lega hatinya dan kini ia dapat mengurahkan perhatiannya kepada kemajuan gin-kangnya. Ia sengaja mengerahkan seluruh tenaga dan berlari secepat mugkin.
Tubuhnya melesat seperti sebatang anak panah dan Maya kembali mencela kebodohan dirinya sendiri. Setelah ia memiliki kecepatan seperti itu.
Perlu apa dia melarikan diri menunggang kuda dan perlu apa dia minta bantuan api? Kalau dia lari seperti sekarang ini, gerombolan srigala buas itu pasti takkan mampu menyusulnya!
Dengan dada lapang Maya lari, rambutnya berkibar-kibar, wajahnya berseri, larinya cepat sekali seperti seekor kijang muda! ***
Karena di utara bangsa Yucen terdesak oleh bangsa Nomad lain, yaitu terutama sekali bangsa Mongol yang dibantu bangsa-bangsa Naiman dan Kerait.
Maka suku bangsa Yucen yang makin kuat kedudukannya itu terus mendesak ke selatan. Bangsa Yucen ini asal mulanya adalah sebuah suku bangsa yang tinggal di sebelah utara Shan-si dan pernah ditundukkan oleh bangsa Khitan.
Akan tetapi kini bangsa Yucen menjadi kuat sekali sehingga setelah menangkan perang terhadap Khitan, mereka mendirikan kerajaan yang mereka sebut Kerajaan Wangsa Cin!
Dengan terjalinnya persahabatan dan persekutuan antara kerajaan baru Cin dan Kerajaan Sung yang terus terdesak makin ke selatan.
Maka untuk sementara bangsa Mongol yang dibantu bangsa Naiman dan Kerait hanya memusatkan diri di utara, menguasai daerah yang luas sekali, dari Danau Baikal sampai ke tapal batas Mongolia luar, Siberia dan Mancuria!
Perang antar suku-suku kecil masih terus terjadi, bukan lagi perang antara kerajaan yang memperebutkan wilayah, melainkan antar suku-suku kecil yang memperebutkan tanah subur.
Karena itu, perjalanan yang ditempuh Puteri Maya amatlah berbahaya dan beberapa kali dia harus bersembunyi di atas pohon-pohon besar.
Dari mana dia menyaksikan perang-perangan kecil sampai perang berakhir dan hutan itu penuh mayat bergelimpangan.
Kalau sudah selesai perang dan keadaan sunyi barulah Maya berani turun dari pohon itu, dan adakalanya dia harus bersembunyi di dalam guha yang lembab dan dingin kotor sampai berhari-hari.
Pada suatu senja. Maya yang kini dalam perjalanannya tanpa tujuan telah tiba di daerah Pegunungan Go-bi yang penuh dengan selingan padang pasir luas….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader