BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Maya. Kedua orang anak perempuan itu menengadah, menanti jawaban yang tak kunjung datang.
Maya menjadi curiga dan tidak sabar. “Kakek yang aneh, kalau engkau tidak suka bicara dengan kami, mengapa engkau membawa kami lari dari mereka?”
Kembali kakek itu tidak menjawab sama sekali.
“Enci Maya, jangan-jangan dia tuli!” Siauw Bwee berkata tak lama kemudian setelah dinanti-nanti tetap tidak ada jawaban dari kakek tua renta itu.
“Hemm, kalau hanya tuli masih untung! jangan-jangan dia ini malah lebih jahat daripada Bengcu dan kawan-kawannya tadi. Celaka, kita terjatuh ke tangan manusia Iblis!” kata Maya, suaranya mulai ketus karena marah.
“Anak-anak, kalian menghadapi urusan besar, harap jangan lengah dan bergantunglah kepada tanganku. Kalau kalian ingin tahu, orang-orang menyebut aku orang tua Bu Kek Siansu.”
“Ohhh….!” Siauw Bwee melongo.
“Ahhh….!” Maya juga berseru dengan mata terbelalak! Kedua orang anak perempuan ini sudah mendengar penuturan orang tua masing-masing, akan seorang manusia dewa yang kesaktiannya luar biasa.
Bernama Bu Kek Siansu yang muncul dan lenyap tanpa ada yang tahu bagaimana caranya. Bahkan ilmu-ilmu silat keluarga Suling Emas, yaitu sebagian kecil yang pernah mereka pelajari, bersumber daripada pemberian manusia dewa ini.
Tak terasa lagi hati mereka menjadi besar, akan tetapi juga dengan hormat dan takut. Mereka mentaati permintaan kakek itu, mencurahkan perhatian ke depan dan tidak bertanya-tanya lagi!
Bahkan Maya yang biasanya liar ini kini menjadi jinak! Mereka menyerahkan nasib mereka sepenuhnya kepada kakek itu dan ketika manusia dewa itu mempercepat langkahnya sehingga mereka merasa pening, dua orang anak perempuan ini lalu memejamkan mata.
***
Dengan ilmu kepandaian yang tinggi, Han Ki berhasil menyelinap ke dalam taman bunga di istana, melompati pagar tembok yang tinggi setelah memancing perhatian para peronda dengan melemparkan batu ke sebelah barat.
Ketika para peronda itu, perhatian mereka terpecah dan kesempatan itu dipergunakan Han Ki melompati pagar tembok dan menyelinap ke bawah pohon-pohon menuju ke taman bunga.
Jantungnya berdebar keras dan ia tahu bahwa dia melakukan hal yang amat berbahaya dan gawat. Puteri Sung Hong Kwi, kekasihnya.
Kini telah diputuskan menjadi jodoh orang lain, bahkan di halaman tamu istana Kaisar sendiri sedang menjamu urusan-urusan Raja Yucen calon suami Hong Kwi.
Akan tetapi, dengan nekat dan berani mati dia menyelundup ke dalam taman untuk menemui kekasihnya itu seperti biasa dahulu ia lakukan.
Hal ini adalah karena dorongan ucapan Maya yang membesarkan semangat. Hebat bukan main bocah itu, pikir Han Ki sambil tersenyum.
Besar hatinya. Dia harus bertemu dengan Hong Kwi. Benar kata Maya, biarpun dia itu masih belum dewasa. Kalalu memang Hong Kwi mencintainya, mengapa mereka tidak melarikan diri saja berdua?
Urusan perjodohan adalah selama hidup, bagaimana ia dapat dipaksa!
Jantungnya berdebar makin tegang ketika dari tempat sembunyinya di balik sebatang pohon besar, dia melihat kekasihnya yang mengenakan…BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader