BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Kaisar bahwa engkau benar-benar berdiri di pihak Kerajaan Sung. Dan kehadiranmu malah merupakan ujian bagi ketulusan sikap orang-orang Yucen.
Kalau memang mereka menghendaki hubungan baik, setelah Kaisar menyerahkan puterinya tentu mereka tidak akan berani bicara lagi tentang penyelundupan di Yucen.
Kalau terjadi sebaliknya, berarti mereka itu masih mendendam dan tidak mempunnyai iktikad baik terhadap Kerajaan Sung. Dan engkau harus hadir pula dalam perjamuan menyambut para tamu agung itu, Han Ki, sebagai pengawalku.”
Tek San dan Han Ki menyatakan persetujuan mereka, namun di dalam hatinya, Han Ki merasa makin berduka, Dia harus hadir dalam perjamuan menyambut utusan calon suami Hong Kwi!
Bahkan tak salah lagi dia pun harus pula ikut minum arak untuk menghaturkan selamat kepada pengantin!
“Enci Maya, aku sudah minta perkenan Ayah,akan tetapi tetap tidak boleh! Katanya keramaian yang diadakan di istana untuk menyambut dan menghormati utusan Raja Yucen, yang hadir adalah Kaisar sendiri dan para menteri, para thaikam dan orang-orang besar saja.
“Anak-anak mana boleh turut?” Khu Siauw Bwee berkata dengan muka kecewa kepada Maya yang membujuknya agar dia minta perkenan ayahnya diperbolehkan ikut menonton keramaian di istana.
Khu Siauw Bwee adalah puteri tunggal Khu Tek San, lebih muda satu dua tahun dari Maya. Dia seorang anak perempuan yang cantik mungil.
Dengan pandang mata lembut namun tajam sekali menandakan bahwa dia memiliki kecerdikan, sikapnya tidak manja karena memang ayah bundanya pandai mendidik.
Seperti juga Maya, sejak kecil Siauw Bwee digembleng ilmu silat dan ilmu sastra oleh ayah bundanya. Berkat ketajaman otaknya, biarpun masih kecil, belum sepuluh tahun usianya.
Siauw Bwee telah memiliki ketabahan dan kepandaian silat yang membuat tubuhnya lincah dan kuat.
Maya tidak rasa kecewa hatinya ketika mendengar mereka tidak boleh ikut. “Ahh, sayang sekali. Aku ingin melihat bagaimana sih rupanya Kaisar Sung dan puteri-puterinya juga ingin sekali melihat utusan Yucen.
Terutama sekali melihat puteri-puteri istana yang kabarnya cantik-cantik seperti bidadari.”
“Ihhhh, seperti apa sih kecantikan mereka? Kulihat mereka itu tidak ada yang lebih cantik daripada engkau, Enci Maya. Engkau barulah boleh disebut seorang gadis yang cantik!”
Siauw Bwee berkata sungguh-sungguh sambil memandang wajah Maya yang amat mengagumkan hatinya.
“Aihhh, sudahlah jangan menggoda, Adikku. Dahulu di istana orang tuaku, aku boleh melakukan apa saja, maka sekarang, melihat ayahmu melarang engkau padahal hanya ingin menonton keramaian sungguh-sungguh aku merasa penasaran sekali.
Apa sih buruk dan ruginya kalau kita ikut menonton? Hemm, aku ada akal baik, Moi-moi. Kalau kau suka, kita akan dapat bergembira sekali dan….hemm, kaudengar baik-baik….! Maya lalu berbisik-bisik di dekat telinga Siauw Bwee.
Wajah Siauw Bwee berubah dan matanya terbelalak. “Ihh, Enci Maya! bagaimana kalau sampai ketahuan?”
Dengan ibu jari tangah kanannya, Maya menuding dadanya sendiri. “Akulah yang akan bertanggung jawab,jangan engkau khawatir!” Sambil tertawa terkekeh-kekeh, kedua orang anak perempuan itu mem…BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader