BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Kerajaan Sung? Pula, kami menjadi anak buah dari Koksu Negara Yucen yang memiliki ilmu kesaktian tinggi.
Sehingga tidaklah memalukan di dunia kang-ouw karena kami mengabdi kepada seorang tokoh besar yang jarang ada bandingannya.”
Biarpun tubuhnya masih terbelenggu dan ia rebah miring, Maya mengangguk-angguk dan berkata mengejek “Hemm… bicara tentang kesaktian dan kegagahan ya?
Buktinya, koksu itu pengecut hanya berani melawan dua orang anak perempuan. Dan sukar bagiku untuk mengatakan kalian ini orang gagah macam apa, menawan dua orang anak perempuan kecil masih perlu membelenggu seperti ini!
Apakah kalau kami tidak dibelenggu kalian takut kalau-kalau kami akan membunuh kalian?”
Maya memang pandai sekali bicara dan amat cerdik. Kata-katanya lebih runcing daripada pedang dan lebih tajam daripada golok, secara tepat menusuk perasaan dan kegagahan dua orang laki-laki itu.
“Bocah, engkau benar-benar bermulut lancang!” bentak yang bermuka kuning.
“Aku tentu tidak berani bicara kalau tidak ada kenyataannya. Coba, kalau berani membebaskan belenggu kami, barulah aku percaya bahwa kalian tidak takut kepada kami.”
Si Tahi Lalat segera mencabut goloknya yang berkelebat empat kali, dan semua belenggu pada kaki tangan Maya dan Siauw Bwee menjadi putus. “Nah, apakah kalian sekarang hendak menyerang kami?” tanyanya menyeringai.
Maya dan Siauw Bwee bangun, duduk dan menggosok-gosok per gelangan kaki tangan yang terasa nyeri. “Terima kasih,” kata Maya. “Kami tidak akan menyerang karena tak mungkin karmi dapat menang.”
“Kami pun tidak suka, membelenggu kalian dua orang anak perempuan, akan tetapi disiplin di pasukan kami keras sekali.”
“Kalau sampai kami tidak berhasil rmengantar kalian sampai di tempat yang ditentukan, tentu kami berdua harus menebus dengan nyawa karmi. Itulah sebabnya kami membelenggu kalian, tidak ada maksud lain!”
Maya mengangguk-angguk. “Ahh, sekarang aku percaya bahwa kalian adalah orang-orang gagah yang terdesak oleh keadaan dan nasib buruk, seperti yang kami alami sekarang ini. Eh, Paman yang baik. Kami akan kaubawa ke manakah?”
“Nasib kalian tidaklah seburuk yang kalian khawatirkan,” kata Si Tahi Lalat. “Entah apa sebabnya sampai kaliah dimusuhi oleh Koksu, akan tetapi tentu kalian telah melakukan hal-hal yang amat tidak menyenangkan hatinya maka kalian ditangkap dan diserahkan kepada kami untuk membawa kalian pergi.
Akan tetapi, kalian sekarang merupakan sumbangan-sumbangan yang amat berharga karena kalian dijadikan surmbangan oleh Koksu, diberikan kepada seorang bengcu yang terkenal sakti dan berpengaruh di pantai Lautan Po-hai.”
“Sungguh lucu! Mengapa menyumbangkan dua orang anak perempuan? Apa maksudnya? Dan apa maksudmu mengatakan bahwa nasib kami tidak buruk?
“Apakah kalau kami diberikan sebagai sumbangan begitu saja merupakan nasib baik?” Maya mendesak terus.
“Sudahlah, kalian akan mengerti sendiri kalau kita sudah tiba di istana” kata Si Tahi Lalat yang sikapnya segan menceritakan keadaan bengcu…BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader