BEBASBARU.ID, MARTAPURA – Banyak jamaah haul Abah Guru Sekumpul yang sampai kini belum mengerti alasan ahli waris Abah Guru Sekumpul, tidak mengumumkan secara resmi acara haul.
Justru kebanyakan Jamaah tahunya dari mulut ke mulut dan pesan berantai dari chat atau group-group chat, yang menyebar sangat cepat kemana-mana.
Warga juga tahunya dari berita online serta media sosial ataupun berita dari koran kovensional/surat kabar.
Kerinduan jamaah akan haul setiap bulan Rajab memang tak terbendung, saking membludaknya, para relawan pun sampai kelabakan mengatur kedatangan jutaan jamaah, yang datang dari berbagai penjuru.
Sebelumnya, memang tidak ada pengumuman resmi soal jadwal haul, walaupun kerinduan itu kini sudah sudah terjawab.
Pasalnya, dalam rangkaian kegiatan rutin di Musala Ar-Raudhah Sekumpul Minggu (14/01/2024) malam tadi, telah dibacakan Tahlil dan Doa Haul Abah Guru Sekumpul.
“Alhamdulillah sudah lega, karena Haul Abah Guru Sekumpul sudah dilaksanakan,” ujar seorang jamaah yang berasal dari Kabupaten Balangan.
Jamaah itu mengatakan, meski sebelumnya belum ada pengumuman resmi, dia sekeluarga datang ke Sekumpul dengan harapan memang menggelar haul.
“Seandainya tidak ada haul malam ini, bisa ke sini lagi minggu depan,” tuturnya.
Dari informasi yang beredar, kabarnya haul kembali akan di laksanakan Minggu (21/01/2024) yang akan datang di tempat yang sama.
Kegiatan Haul ke-19 Abah Guru Sekumpul seperti biasanya berlangsung cukup singkat.
Selepas salat Magrib, sekira pukul 19.00 Wita, langsung mulai pembacaan Simtudduror.
Syair yang dilantunkan hanya dua, pertama syair Khobbiri, dan syair penutup Ya Imamarusli. Adapun syair ketika mahallul qiyam (berdiri), syair Thola’al Badru.
Kemudian pembacaan doa Maulid Habsyie. Setelahnya dilanjutkan pembacaan Tahlil dan Doa Haul Abah Guru Sekumpul sebagai penutup, yang berakhir pukuk 20.16 Wita. Selanjutnya disambung salat Isya berjemaah.
Kini usai haul, kemacetan panjang sampai kini masih terjadi, hingga Senin (15/01/2024) pukul 19.00 Wita malam ini.
Rombongan masih banyak yang terjebak macet mulai Tapin hingga Barabai, Hulu Sungai Tengah, atau di Amuntai, Hulu Sungai Utara.
“Kami masih terjebak macet di Barabai, sejak sore tadi, padahal berangkat dari tadi malam dari Martapura, usai acara haul!” cerita Hj Amah, pada BEBASBARU.ID.***