BEBASBARU.ID, TABALONG – Hujan mengguyur bumi sarabakawa di malam takbiran Selasa (09/04/2024) malam dan berlanjut hingga artikel ini di buat, Rabu (10/04/2024) siang ini.
Dari pantauan BEBASBARU.ID hari ini Rabu (10/04/2024) di Sungai Mangkusip, aliran Sungai Jaing, air terlihat mulai meninggi dan sudah meluber ke halaman rumah warga.
“Kalau hujan terus terjadi apalagi di daerah pahuluan, tak tertutup kemungkinan banjir akan melanda di beberapa titik di Kecamatan Tanta,” tutur seorang warga sambil melihat arus sungai yang terus naik.
Dari perkiraan cuaca yang di kutip dari BMKG, Tabalong, Kalimantan Selatan dan sekitarnya akan terus di landa hujan lebat dan ringan sampai malam hari.
Hujan juga akan diselingi kilat dan petir, sehingga bagi warga yang beraktivitas di luar rumah, agar berhati-hati, agar tak tersambar petir.
Sementara itu, Sungai Tabalong, sungai terbesar yang ada di daerah ini juga nampak sangat keruh airnya, ini menandakan di daerah hulu juga terjadi hujan lebat.
Tabalong selama ini menjadi langganan banjir, apalagi semenjak aktivitas pertambangan batubara makin merajalela di kawasan yang di gadang-gadang jadi gerbang Ibukota Nusantara (IKN) ini.
Ironisnya, tambang yang baru buka di Kecamatan Upau tersebut dikatakan berizin resmi, atau PKP2B, tak beda jauh dengan PT Adaro Indonesia.
Parahnya, perusahaan yang dikatakan dulunya milik H Sulaiman HB, lalu di beli pengusaha H Andi Syamsudin atau H Isam dari Batulicin, Tanah Bumbu gunakan jalan negara sebagai hauling.
Sehingga pernah diprotes warga Batu Kajang, Kabupaten Paser, Kaltim, karena jalanan jadi rusak, akibat aktivitas angkutan batubara ini.
Tambang batubara itu sendiri sejak lama tak bisa beroperasi (menambang atau eksploitasi), karena tak memiliki jalan sendiri (seperti milik PT Adaro hingga ke pelabuhan).
Namun di saat Anang Syakhfiani jadi Bupati Tabalong (2014-2024), tambang batubara ini bisa mulus beroperasi. Padahal di Era Bupati Noor Aidi (2003-2008) dan Rachman Ramsy (2008-2014), tak bisa menambang.***