BEBASBARU.ID, DAERAH – Sampai kini, kasus pernikahan Rodi dan Nur di Lombok, NTB gongnya tak kalah dari perang Irann-Israel, saking hebohnya.
Bagaimana tidak, status ‘gadis’ Nur terbongkar pasca pesta adat, sehari setelah mereka resmi berstatus suami istri dan hari itu juga Rodi langsung talak ‘tilu’ sang istri, karena dianggap menipunya.
Bagaimanakah kasus yang bikin heboh se Indonesia ini bisa terjadi…?
Keluarga Rodi Handika menceritakan kisah sebenarnya dari pernikahan viral yakni seorang pria menikahi wanita yang mengaku gadis padahal sudah janda tiga kali.
Belakangan keluarga baru menyadari sederet kejanggalan dari sosok wanita bernama Nurdiana tersebut.
Ternyata sebelum Rodi dan Nurdiana menikah, keluarga sempat merasakan firasat buruk.
Hingga akhirnya firasat itu terbukti setelah proses akad nikah Rodi Handika, yakni Nurdiana rupanya berstatus janda tiga kali, bukan perawan seperti pengakuannya.
Di kutip BEBASBARU.ID darui tribun.com, Minggu (29/06/2025), sebelumnya, pernikahan Rodi dan Nurdiana yang digelar di Dusun Sangkor, Desa Bakan, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah, NTB pada Selasa (24/6/2025) jadi perbincangan satu Indonesia.
Betapa tidak, pernikahan Rodi jadi sorotan karena ternyata sang mempelai pria baru tahu kalau wanita yang dinikahinya ternyata seorang janda.
Baru tahu hal itu setelah akad nikah, keluarga Rodi pun mengamuk. Mereka langsung meninggalkan acara upacara adat pernikahan Rodi.
Di momen itu, Nurdiana spontan pingsan karena syok pernikahannya hancur berantakan. Selang beberapa hari setelah kejadian, keluarga Rodi akhirnya menceritakan fakta sebenarnya.
Dari postingan akun TikTok @inaqdare01, seorang wanita yang diduga keluarga Rodi mengurai momen pertama kali keluarga Rodi bertemu Nurdiana.
Diakui keluarga Rodi, ia merasa tertipu saat mengetahui kebohongan Nur.
“Jangankan ini si cowok. Kita sendiri yang melihat pakai mata langsung itu tertipu, apalagi si cowoknya ini yang dari jauh, dia kan di Jepang,” ungkap keluarga Rodi, dikutip pada Minggu (29/6/2025).
Kata keluarga Rodi, Nur memperkenalkan diri sebagai mahasiswi semester tiga. Ia juga mengaku pandai mengaji.
Hal itulah yang membuat keluarga Rodi luluh dan kagum pada Nur.
“Mulai awalnya dia berbohong, dia sebagai mahasiswa habis semester tiga, terus pintar mengaji, pintar tajwid cerita ceweknya,” ujar keluarga Rodi.
Awalnya kata keluarga Rodi, mereka tidak curiga pada Nur. Namun mereka mulai merasakan kejanggalan setelah dua kali bertemu Nur.
“Baru pertama kali (liha) secara langsung, tadinya kan lewat media doang. Besoknya langsung kita bawa. Dibawa si cewek ke rumah. Pas saya lihat pertama kali di sana, memang kayak gadis banget,” imbuh keluarga Rodi.
Keluarga Rodi terkejut saat melihat wajah Nur berubah tak seperti saat awal mereka bertemu. Juga saat momen pernikahan, keluarga Rodi menyebut ada perubahan tak wajar pada wajah Nurdiana.
“Nyampe di rumah si cowok, kok lembek kelihatan, tahu beleq? lembek, mulai dah lain pikirannya. Kemarin kok cantik, sekarang kok beda. Tapi kita enggak berperasangka buruk sama dia,” ungkap keluarga Rodi.
Belakangan keluarga Rodi baru tahu fakta soal nama asli Nurdiana.
“Bukan Nanda loh dia, dari nama aja kita udah dibohongin, nama dia tuh Kaning aslinya. Tapi kok bisa identitasnya jadi Nur? Nanda Nurlita mungkin. Ada kan di video bapaknya pas ijab kabul. Itu kita udah melihat dia udah benar-benar kita seleksi bersama. Penglihatan kita itu dia muda banget,” ucap keluarga Rodi.
Kisah cinta Rodi dan Nurdiana
Sebelumnya, kisah cinta Rodi dan Nurdiana hingga akhirnya sampai menikah sempat diceritakan kepala desa setempat.
Kepala Desa Bakan Lombok Tengah, Jefry Ananta bercerita bahwa selama ini Rodi dan Nur menjalin cinta jarak jauh alias LDR (long distance relationship).
Rodi bekerja di Jepang sebagai pekerja migran Indonesia (PMI), sedangkan Nur di Lombok.
Terkait dengan status Nur yang katanya masih gadis padahal sudah pernah menikah, pihak Desa Sangkor mengakui kesalahannya.
Kata Jefry, di data desa Nur tertulis berstatus sebagai gadis.
Hal itulah yang jadi dasar keyakinan Rodi bahwa Nur belum pernah menikah.
“Memang data yang muncul di Desa adalah yang masih gadis. Dokumen itu yang dia bawa ke pengantin laki-laki di Lombok Timur masih tertulis gadis,” kata Jefry Ananta, dilansir dari Tribun Lombok, Jumat (27/6/2025).
Ternyata bukan tiga kali, Nurdiana mengaku baru dua kali menikah. “Pertama dia (Nur) menikah dengan sepupunya di Desa Selebung,” kata Jefry.
“Pernikahannya (Nur dengan Rodi) yang ini adalah ketiga kalinya,” sambungnya. Atas kasus tersebut, keluarga pengantin pria minta ganti rugi kepada pengantin wanita.
Keluarga Nur pun memberikan uang tunai Rp25 juta dan emas 16 gram.***