BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Cepat menyambut dengan kedua tangan di depan dada, sambil memandang tajam ia bertanya. “Benarkah yang saya hadapi ini adalah Suling Emas yang menantang Yu Kang Tianglo?”
Sambil bicara, Suling Emas sengaja hendak menguji lawannya, mengerahkan sin-kang pada kedua tangannya yang mendorong.
Orang itu balas menjura, menangkis dengan sin-kang pula, dan biarpun tubuh orang itu agak doyong ke belakang sedikit, namun Suling Emas harus mengakui bahwa tenaga sin-kang orang itu tidak lemah.
Orang itu pun biar tahu bahwa lawannya benar bertenaga hebat, tidak kelihatan takut, bahkan tersenyum mengejek dan balas bertanya.
“Sebelum saya menjawab, saya hendak bertanya apakah yang saya hadapi ini benar-benar Yu Kang Tianglo yang gagah perkasa?”
Suling Emas tercengang, menduga-duga siapa gerangan orang ini. Ia merasa disindir dan menjadi tidak enak sekali. Bagaimana ia dapat menuduh orang palsu kalau ia sendiri juga palsu?
Segera ia berkata lagi, suaranya tetap halus. “Sepanjang ingatanku, di antara Yu Kang Tianglo dan Suling Emas terjalin persahabatan yang erat, bagaimana sekarang terjadi permusuhan?
Apa kehendak yang tersembunyi di balik kelakuanmu, sobat?” “Tidak salah!” Orang itu menjawab, matanya menentang tajam, “Memang dahulu terjalin persahabatan yang erat, akan tetapi persahabatan erat dapat putus kalau seorang di antara mereka berkhianat!”
Suling Emas makin tidak enak. Pandang mata orang itu biarpun membayangkan kekerasan hati, namun menyinarkan keberanian dan kejuju ran!
Maka ia merasa tidak perlu pura-pura dan berkata. “Sobat, terus terang saja, aku tidak mengenalmu. Tidak perlu memalsukan nama Suling Emas, lebih baik menggunakan nama sendiri. Ingat, Suling Emas masih hidup!”
Orang itu tertawa bergelak, suara ketawanya nyaring sekali, tanda bahwa lwee-kangnya sudah matang,
“Ha-ha-haha! Alangkah lucunya! Memalsukan nama orang yang sudah mati saja ada orang berani lakukan, mengapa memalsukan nama orang yang masih hidup tidak berani?
Sedikitnya, yang terakhir ini lebih jujur dan berani dari yang terdahulu!” Merah Suling Emas. Ia merasa disindir-sindir. Apa hak orang ini menyindirnya kalau ia mengaku bernama Yu Kang Tianglo?
Sedikitnya tidak merugikan Yu Kang Tianglo yang sudah mati, dan ia pun menyamar bukan dengan maksud buruk. Maka ia lalu maju selangkah dan berkata.
“Sobat, engkau Suling Emas palsu. Akulah Suling Emas!” Kembali orang itu tertawa, “Begitukah? Apakah engkau ini sebangsa bunglon bisa saja berganti-ganti nama seenaknya?
Kemarin mengaku Yu Kang Tianglo kini mengaku Suling Emas? Ho-ho, tidak begitu mudah, sobat. Akulah Suling Emas!”
Suasana menjadi makin tegang dan di antara para pengemis Khong-sim Kai-pang sudah ada yang berteriak,
“Hantam saja Suling Emas palsu ini!” “Enyahkan si badut!” “Buka kedoknya!” Suling Emas makin mendongkol, “Hemm, kalau kau berkeras berarti engkau menghendaki kekerasan?”…..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader