BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Sungguh harus diakui kecerdikan Hauw Lam. Karena ketajaman lidahnya dan kecerdikannya memanaskan hati gurumulah kita semua selamat!
Gurumu berhasil membunuh Bu-tek Siu-lam, akan tetapi tewas pula oleh pengeroyokan yang lain. Kemudian muncul guruku bersama pasukan-pasukan Khitan yang besar jumlahnya.
Pasukan Khitan menghancurkan orang-orang Hsi-hsia, sedangkan guruku dikeroyok empat kakek-kakek sakti. Aku tidak tahu bagaimana selanjutnya karena aku dibebaskan Suhu dan disuruh, mengejar Suma Kiat untuk menolongmu.”.
Kwi Lan mengerutkan kening. Ia percaya akan kesaktian Suling Emas dan besar harapan Pangeran Talibu dan yang lain-lain akan selamat. Akan tetapi mengapa Kiang Liiong disuruh menolongnya?
“Gurumu menyuruhmu mengejar Suma suheng dan menolongku?” “Aku sendiri tidak mengerti, Nona. Begitu datang, Suhu bertanya kepadaku tentang kau.
Ketika aku memberi tahu bahwa kau dibawa lari Suma Kiat, Suhu membebaskan aku dan menyuruh aku cepat mengejar. Suhu agaknya amat memperhatikammu.”
Kwi Lan tidak mengerti, akan tetapi ia tidak memusingkan hal itu lebih lanjut karena ia masih mengkhawatirkan keselamatan yang lain-lain.
“Bagaimana dengan mereka? Ah, jangan-jangan….“
“Tak usah khawatir, Nona. Suhu tidak akan menyuruh aku pergi kalau beliau tidak yakin akan kemenangannya. Kurasa mereka semua selamat.
Sekarang aku akan kembali ke kota raja mencari berita tentang mereka. Dan engkau, hendak ke manakah, Nona?
Kalau tidak berkeberatan, kita melakukan perjalanan bersama,” Pandang mata pemuda itu penuh harapan. Kwi Lan tersenyum.
Semua pemuda yang dijumpainya selalu ingin melakukan perjalanan bersamanya. Semua mencintanya. Tapi di sana ada Pangeran Talibu!
Selain Pangeran ini, kalau disuruh memilih, sungguh amat sukar. Semua mempunyai kelebihan dan kebaikan masing-masing!
“Aku ingin ke Khitan, akan tetapi, baiklah kita ke kota raja dulu, karena aku pun ingin sekali mendengar bagaimana dengan akhir pertempuran di markas orang Hsi-hsia itu,”
Tentu saja, bagaimana ia dapat pergi ke Khitan menyusul Pangeran Talibu kalau ia belum mendengar tentang keadaan Pangeran itu?
Berangkatlah mereka ke kota raja. Kiang Liong mempersilakan Kwi Lan naik kuda sedang ia sendiri ber jalan di samping kuda.
Pemuda itu nampak gembira bukan main. Besar harapannya melihat sikap gadis itu yang selalu manis dan ramah kepadanya.
Ia merasa betapa hatinya benar-benar jatuh terhadap Kwi Lan. Belum pernah selamanya ia menaruh simpati begini besar terhadap seorang gadis, yang kehadirannya membuat matahari bersinar lebih terang, bunga-bunga mekar lebih indah.
Ia tidak mau secara sembrono menyatakan cinta kasihnya, dan mengharap senyum itu dapat dimengerti gadis ini. Kelak kalau sudah tiba saatnya, ia akan mengajukan lamaran secara resmi!
Dapat dibayangkan betapa besar rasa kegembiraan mereka, terutama hati Kwi Lan, ketika mereka tiba di luar kota raja.
Mereka sudah mendengar berita tentang kesudahan pertempuran di markas Bouw Lek Couwsu. Mereka mendengar berita bahwa markas orang Hsi-hsia dihancurkan…..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader