BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Maka tidaklah mengherankan apabila timbul rasa suka di hati Jai-hwa-sian terhadap gadis itu!
Seperti biasa, begitu hatinya tergerak, begitu nafsunya terangsang, dia harus mendapatkan gadis itu dan kebetulan sekali, terhadap Bi Kiok.
Suma Hoat tidak perlu mempergunakan kekerasan karena ketika pada malam harinya dia memasuki kamar gadis itu, dia diterima dengan penuh kemesraan dan cinta kasih!
Sekali ini tidak seperti biasanya, Suma Hoat jatuh hati terhadap Bi Kiok. Biasanya, setelah gairah nafsunya terlaksana terhadap seorang wanita yang dikehendakinya, dia tidak mau menengok lagi dan meninggalkan si korban begitu saja.
Akan tetapi entah mengapa, terhadap Bi Kiok dia tidak dapat bersikap demikian. Timbul rasa cinta dan kasihan terhadap gadis ini dan di dalam diri Bi Kiok.
Dia seolah-olah menemukan sesuatu yang dicari-carinya, bagaikan seekor burung yang gelisah menemukan pohon yang cocok untuk berteduh seperti sebuah perahu menentukan pangkalan yang tepat untuk berlabuh.
Ataukah, mungkin juga dia menemukan cinta, bukan hanya nafsu berahi seperti biasanya?
Malam hari itu dia tinggal di rumah Kwa Bi Kiok, bahkan dia menghadiahkan semua barang-barang berharga, perhiasan-perhiasan indah mahal kepada kekasih barunya ini.
Dia menjadi amat “jinak”, tidak pernah keluar rumah. Apalagi setelah ayah bunda Bi Kiok mengetahui akan hubungan antara penolong mereka dan puteri mereka.
Peristiwa yang mereka sesalkan akan tetapi mereka tidak berani mencegah atau melarangnya, Suma Hoat hidup di dalam rumah itu sebagai pengantin baru dengan Bi Kiok yang ternyata amat mencintanya.
Makin mendalam perasaan Suma Hoat terhadap Bi Kiok ketika tiga bulan kemudian kekasihnya itu mengandung! Kalau saja dia tidak khawatir akan datangnya malapetaka, tentu dia akan menikah secara resmi dengan kekasihnya itu.
Akan tetapi betapa mungkin dia melakukan pernikahan? Begitu namanya tersiar, tentu akan datang musuh-musuh besar yang selalu mencarinya, dan gadis yang menjadi isterinya tentu akan dimusuhi pula.
Bahkan sampai tiga bulan tinggal di dalam kota Lok-yang ini saja sudah merupakan hal yang amat berbahaya dan belum pernah dilakukan sebelumnya.
Biasanya dia selalu berpindah-pindah, tidak lebih dari sepekan saja berada di sebuah kota. Akan tetapi, karena Bi Kiok, dia kini telah tiga bulan berada di Lok-yang.
Biarpun selama tiga bulan itu dia tidak pernah keluar dari dalam rumah, apalagi melakukan perbuatannya sebagai Jai-hwa-sian, namun sudah amat berbahaya.
Pada suatu malam, terjadilah apa yang dikhawatirkan oleh Jai-hwa-sian. Selagi tidur bersama Bi Kiok yang pulas dalam pelukannya, dia mendengar gerakan yang perlahan sekali di atas rumah!
Dia menengok dan memandang wajah kekasihnya, wajah yang cantik manis dan gemilang mengeluarkan cahaya cemerlang seperti biasa wajah seorang wanita yang mengandung, tidur pulas dengan bibir tersenyum penuh kepuasan dan kebahagiaan.
Jantung Suma Hoat seperti ditusuk rasanya. Dia mencinta wanita ini!
Hati-hati sekali dia menarik lengannya yang dijadikan bantal oleh kepala Bi Kiok, cepat mengenakan pakaian dan sekali berkelebat, dia telah meloncat keluar dari kamar membawa pedangnya.
Tepat seperti apa yang diduga dan dikhwatirkannya, begitu tubuhnya…….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader