BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – “Betapa menjemukan ular salju merah itu! Aku datang ke sini untuk menjauhi wanita, dan daging ular itu membuat aku…….menderita hebat!
Dan hari ini, tiga hari kemudian, pulau diserbu ribuan ekor ular salju merah, memaksa aku harus pergi. Keparat! Pulau Es ini pulau terkutuk agaknya, tanah di bawahnya menjadi istana ular-ular salju merah!
Ataukah nenek moyangku yang terkutuk sehingga Suma Hoat tidak berjodoh dengan Pulau Es?”
Tulisan itu dibuat oleh Suma Hoat untuk menyatakan penyesalan dan juga diharapkan sebagai peninggalan pesan untuk Kam Han Ki mengapa dia meninggalkan pulau itu.
Kemudian Suma Hoat mendayung perahunya ke tengah dan mulailah dia meninggalkan Pulau Es untuk kembali ke daratan yang diperkirakan berada di sebelah selatan atau barat itu.
***
Kegagalan Suma Hoat di Pulau Es mulai dari kegagalan cinta sampai kegagalan menggembleng diri, membuat penghidupan pendekar itu menjadi makin rusak!
Setelah dia berhasil mendarat, dunia kang-ouw menjadi gempar lagi dengan munculnya Jai-hwa-sian yang amat tinggi ilmu kepandaiannya, juga amat berani.
Dalam petualangannya yang jahat dan berbahaya Suma Hoat tidak mempedulikan anak dara siapa saja yang disukai, baik dara puteri seorang pembesar tinggi.
Maupun puteri seorang ketua partai persilatan besar, anak murid partai besar, asal bertemu dengan dia dan membangkitkan berahinya, tentu akan dibujuknya atau dipaksanya!
Perbuatannya ini membuat nama Jai-hwa-sian menjadi makin terkenal sehingga namanya sendiri malah tidak dikenal orang.
Selain itu, juga mendatangkan banyak musuh karena banyak orang-orang gagah ingin membasminya, dan banyak pula tokoh-tokoh persilatan merasa sakit hati dan menaruh dendam.
Karena murid wanita atau anak mereka menjadi korban keganasan Jai-hwa-sian. Namun, sampai belasan tahun Jai-hwa-sian merajalela, entah sudah berapa ratus orang gagah yang roboh di tangannya.
Tidak mampu menandingi kelihaian Dewa Pemetik Bunga ini.
Selain lihai, juga Jai-hwa-sian tidak pernah tinggal lama-lama di sebuah kota, di samping ini dia jarang memperlihatkan diri sehingga jarang ada orang mengenalnya, kecuali para wanita korbannya yang sempat hidup setelah diperkosanya.
Namun mereka ini, untuk menjaga kehormatan dan nama sendiri, tentu saja membungkam dan menyimpan rahasianya sampai mati.
Hampir semua orang gagah di dunia kang-ouw memusuhinya, tentu saja ada pula yang menganggapnya sebagai seorang pendekar yang gagah berani karena sesungguhnya, sepak terjang Suma Hoat memang sebagai seorang pendekar.
Di mana pun dia berada dia selalu menentang kejahatan, membasmi gerombolan perampok, membela yang tertindas dan seringkali membagi-bagikan harta benda yang dia rampas dari sarang-sarang perampok.
Akan tetapi, tentu saja semua perbuatan baik ini tidak ada artinya karena dikotori oleh kesukaannya yang terkutuk, yaitu mendapatkan setiap orang wanita yang menggerakkan hatinya, baik secara halus maupun kasar!
Di antara orang-orang gagah di seluruh dunia kang-ouw yang menganggapnya sebagai sahabat, adalah Im-yang Seng-cu, tokoh pelarian Hoa-san-pai yang amat lihai itu. Seringkali mereka berdua bersama-sama…….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader