BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Siauw Bwee tidak merasakan sesuatu, hanya terpental saking kuatnya lawan, adalah Pek-mau Seng-jin menggoyang tubuhnya mengusir hawa dingin yang menyusup ke tulang-tulangnya!
Pada saat itu terdengar seruan nyaring. “Tahan! Di antara sahabat sendiri tidak boleh bertanding!” Tampak bayangan berkelebat dan Suma Hoat telah berdiri di tempat itu.
Memandang kepada Koksu dan Siauw Bwee, kemudian cepat menjura kepada Pek-mau Seng-jin sambil berkata, “Seng-jin, dia adalah Coa Leng Bu, suhengku sendiri. Harap jangan melanjutkan perkelahian!”
Pek-mau Seng-jin tertawa bergelak, “Ha-ha-ha, kau salah sangka, Suma-sicu! Kami bukan berkelahi, melainkan saling menguji kepandaian dan Nona ini benar-benar luar biasa lihainya.
Kiranya masih suhengmu sendiri Coa-sicu ini, dan Nona ini, apakah dia juga murid keponakanmu?”
“Murid keponakan….? Saya tidak mengenalnya, biarpun kami pernah saling berjumpa.” Sementara itu Siauw Bwee terheran-heran melihat pemuda tarnpan yang pernah menolongnya lari dari Sian-yang.
Jadi pemuda yang lihai dan mahir Ilmu Jit-goat-sin-kang itu adalah sute dari Coa Leng Bu?
Dia mengerutkan alisnya dan makin tidak mengerti ketika mendengar pemuda itu disebut Suma-sicu oleh Pek-mau Seng-jin.
Pemuda itu bernama keluarga Suma! Apa artinya ini? Ketika dia menoleh kepada Coa Leng Bu, kakek ini menarik napas panjang dan berkata,
“Sute, sesungguhnya tidak ada perkelahian dan biarkan kami berduapergi lebih dulu. Kalau engkau mengenal mereka ini.
Harap jelaskan bahwa kami bukanlah orang yang suka terlibat dalam urusan negara, sampai jumpa, Sute.”
Coa Leng Bu lalu mengajak Siauw Bwee pergi dari situ dan sekali ini rombongan Pek-mau Seng-jin tidak mencegah mereka.
Setelah keluar dari dusun itu, Siauw Bwee tidak dapat menahan hatinya. “Supek, pemuda itu adalah orang yang menolongku keluar dari Sian-yang. Benarkah dia itu sutemu?”
“Memang begitulah. Tadinya Suhu Bu-tek Lo-jin hanya mempunyai tiga orang murid, yaitu Twa-suheng Lie Soan Hu yang menjadi ketua lembah mamimpin orang-orang penderita kusta.
Ke dua aku sendiri, dan ke tiga adalah Sute Ouw Teng. Akan tetapi belum lama ini, Suhu mengangkat seorang murid baru yang biarpun paling muda, namun memiliki ilmu kepandaian yang hebat.
Dia adalah Suma-sute tadi yang sebelum menerima ilmu Jit-goat-sin-kang dan lain-lain dari Suhu, telah memiliki ilmu kepandaian yang lebih tinggi daripada kami bertiga.
Sungguh tidak kuduga bahwa dia mengenal rombongan Pek-mau Seng-jin tadi, betapapun juga, kedatangannya menghentikan bahaya yang mengancam kita.
Sekarang aku ingin sekali tahu, bagaimana engkau mengenal Pek-mau Seng-jin dan siapakah dia sebenarnya?”
“Dia itu bukan lain adalah Koksu Negara Yucen,.” “Aihhhh….!” Wajah Coa Leng Bu berubah pucat.
“Pantas saja dia lihai bukan main. Dan Suma-sute agaknya mengenal balk mereka itu! Apa artinya ini?” Siauw Bwee menarik napas panjang. “Agaknya aku dapat menduga apa…..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader