BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Mengorbankan nyawa karena maklum bahwa kalau dara sakti itu saja masih kalah, apalagi dia! Pada saat itu, terdengar suara gaduh sekali di luar gedung.
Mula-mula suara itu terdengar dari jauh, makin lama makin dekat. Terdengar teriakan-teriakan, bahkan tanda bahaya dipukul gencar.
Dan derap kaki kuda hilir-mudik disambut suara orang-orang berlari-lari bingung. Semua orang yang berada di ruangan itu menoleh ke arah pintu dengan heran.
Akan tetapi Han Ki dan Siauw Bwee tetap bertanding dengan hebat. Dapat dibayangkan betapa hancur hati Siauw Bwee menghadapi peristiwa itu.
Kalau saja Han Ki tidak dalam keadaan kehilangan ingatan seperti itu, kalau saja dalam keadaan wajar suhengnya itu menyerangnya, tentu dia akan menyerah dan tidak berani melawan.
Akan tetapi keadaannya sekarang lain lagi. Suhengnya itu bergerak atas perintah lain orang tidak membunuh nya, bergerak di luar kesadarannya dan seolah-olah bukan suhengnya yang menyerangnya.
Melainkan orang lain, seorang pengawal dari Koksu! Karena inilah maka Siauw Bwee melawan sekuatnya, mengerahkan seluruh tenaganya dan kepandaiannya.
Bukan hanya untuk menjaga diri, melainkan juga kalau mungkin untuk merobohkan dan menawan suhengnya, untuk melarikannya.
Akan tetapi ternyata olehnya bahwa biarpun Han Ki kehilangan ingatannya, namun sama sekali tidak kehilangan ilmu kepandaiannya!
Dan baru sekarang setelah bertanding benar-benar, bukan main-main dan bukan latihan, Siauw Bwee mendapat kenyataan betapa hebat kepandaian suhengnya.
Dia yang sudah merantau dan banyak mempelajari ilmu tambahan yang tinggi-tinggi tingkatnya, terutama ilmu gerakan kilat, kini berhadapan dengan suhengnya dia benar-benar tidak berdaya!
Dia hanya mampu mempertahankan diri, mengelak dan menangkis, sama sekali tidak diberi kesempatan membalas.
Bahkan dia mengerti benar bahwa kalau suhengnya itu tidak memiliki dasar watak yang baik, kalau suhengnya kejam dan bermaksud membunuh nya, agaknya pertandingan itu tidak berjalan terlalu lama!
Hanya karena suhengnya bermaksud menawan tanpa membunuh nya sajalah yang membuat dia masih dapat bertahan sampai ratusan jurus lamanya!
Seorang perwira pengawal yang bermuka pucat bergegas memasuki ruangan itu menghadap Bu-koksu dan melapor dengan wajah serius penuh kegelisahan bahwa pada saat itu.
Sian-yang telah kebobolan oleh penyelundup, yaitu mata-mata musuh yang berhasil menyelundup ke dalam kota.
Bahkan telah berhasil menyamar sebagai tentara dan mempengaruhi perajurit-perajurit penjaga di Sian-yang sehingga timbul pemberontakan dan kekacauan.
“Hemm, berapa jumlah mereka?” Koksu bertanya sambil mengerutkan alisnya. “Menurut hasil penyelidikan, mereka itu hanya terdiri dari belasan orang yang dipimpin oleh dua orang mata-mata lihai.
Akan tetapi selain mereka itu terdiri dari orang-orang yang pandai, juga jumlah perajurit kita yang telah dipengaruhi cukup banyak.
Ada beberapa losin orang yang sekarang memperlihatkan sikap memberontak!”
“Ahhh, Si Keparat! Harus kuhajar sendiri!” Koksu lalu bangkit berdiri lalu menoleh kepada Han Ki yang masih bertanding dengan gadis perkasa itu.
“Kam-siauwte, hentikan pertandingan, biar diwakili Si Dampit….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader