BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Gi-hu, kita harus cepat keluar dari sini membantu Supek dan Bwee-moi!” “Baik, akan tetapi kita robohkan dulu empat orang anak buah Ang-Siucai pengkhianat ini.
Mereka ini termasuk orang-orangnya Sastrawan Ang, yang berhasil mempengaruhi lembah dan mengobarkan pemberontakan,” kata Ouw-pangcu.
Akan tetapi sebelum mereka berhasil merobohkan empat orang itu, dari atas muncul belasan orang lain, terdiri dari penderita kusta, beberapa orang bekas anak buah Ouw-pangcu sendiri dan tiga orang Han.
Mereka itu datang dengan cepat lalu langsung mengeroyok Yu Goan dan Ouw Teng. Kakek ketua tebing itu menjadi marah sekali melihat bekas anak buahnya.
Sambil memaki-maki dia lalu mengarahkan dua potong rantai itu ke arah bekas-bekas anak buahnya sehingga biarpun dia dikeroyok banyak lawan.
Dia berhasil merobohkan dua orang bekas anak buah dan juga muridnya itu dengan sambaran dua potong rantai baja, membikin pecah kepala mereka!
Namun pengeroyokan itu benar-benar membuat Yu Goan dan Ouw-pangcu terdesak hebat. Kepandaian orang-orang penderita kusta itu tinggi.
Gerakan mereka cepat, dan tiga orang Han itu pun lihai sekali ilmu pedangnya. Mereka berdua dikeroyok di tempat yang sempit oleh belasan orang dan betapapun mereka mengamuk.
Dan berhasil merobohkan tiga orang lain, namun Yu Goan terkena tusukan pedang di paha kirinya sedangkan Ouw-pangcu juga terluka oleh bacokan pedang yang dilawan dengan sin-kangnya.
Namun tetap saja membuat kulit punggungnya terluka dan mengeluarkan darah. “Gi-hu, kita keluar!”
Yu Goan berteriak sambil merobohkan seorang pengeroyok lagi dengan sebuah tendangan yang mengenai pusar.
“Tidak sudi lari sebelum membunuh iblis-iblis ini!” Ouw-pangcu menjawab dan mengamuk lebih hebat.
“Bukan melarikan diri, melainkan mencari tempat luas!” “Hemm, baiklah!” Sambil berkata demikian, Ouw-pangcu mencontoh perbuatan anak angkatnya.
Membuka jalan sambil memutar kedua rantai baja yang sudah berlepotan darah lawan, kemudian bersama Yu Goan dia lari menaiki anak tangga itu, dikejar oleh sebelas orang lawan.
Sisa para pengeroyok tadi. Akan tetapi, baru tiba di tengah-tengah, dari atas muncul pula banyak orang musuh!
Kini mereka berada di tengah-tengah, dikepung dari atas dan bawah sehingga keadaan Ouw-pangcu dan Yu Goan menjadi repot!
Sementara itu, Siauw Bwee yang pergi lebih dulu mencari Ouw-pangcu, di mana-mana bertemu dengan orang-orang penderita kusta yang mengeroyoknya.
Diam-diam Siauw Bwee terkejut juga karena tidak mengira bahwa hampir semua anggauta lembah itu agaknya telah dikuasai oleh Ang-siucai dan kawan-kawannya.
Dia tidak tahu bahwa di antara mereka ada yang belum dapat dibujuk oleh Ang-siucai, akan tetapi mereka yang masih setia kepada ketuanya juga mengeroyoknya.
Karena kedatangannya sebagai orang luar ternyata merupakan pelanggaran bagi para penghuni tempat itu, pelanggaran yang harus dihukum dengan kematian.
Akhirnya Siauw Bwee yang selalu dapat menghindarkan para pengeroyok itu tiba di depan sebuah pondok terbesar. Dia menduga bahwa …..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader