BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Untuk melakukan pengejaran, namun Ang-siucai dan teman-temannya lenyap seperti ditelan bumi.
Dengan hati penuh penasaran dan duka Ouw-pangcu memimpin anak buahnya untuk mengurus mayat-mayat yang bergelimpangan, dan mengobati yang terluka.
Yu Goan mencerita luka, namun tidak ada yang berbahaya sehingga setelah mengobati dirinya sendiri, pemuda perkasa ini masih sibuk mengobati anak buah Ouw-pangcu yang terluka.
Hati Ouw-pangcu menjadi terharu sekali. Dia menjatuhkan diri berlutut di depan Siauw Bwee dan Yu Goan. Ketika dua orang itu menolak dan membujuknya untuk berdiri, dia berkata.
“Aku tidak mau berdiri kalau Ji-wi tidak suka menjadi anak-anak angkatku!” Yu Goan dan Siauw Bwee saling pandang akhirnya keduanya mengangguk.
“Baiklah, Gihu!” “Bangkitlah sekarang, Gihu!” kata pula Siauw Bwee yang mencontoh Yu Goan menyebut gihu (ayah angkat) kepada kakek itu.
Ouw-pangcu melompat bangun, tertawa bergelak dan merangkul pundak kedua orang muda itu, memandang muka mereka saling berganti penuh kebanggaan.
“Ha-ha-ha-ha! Mempunyai dua orang anak angkat seperti kalian, biar sekarang mati pun aku akan mati dengan senyum bahagia!”
Siauw Bwee dan Yu Goan menjadi terharu sekali dan diam-diam mereka tidak menyesal, bahkan bangga mempunyai seorang ayah angkat yang demikian gagah perkasa, jujur, dan hidup dalam keadaan wajar.
“Marilah, anak-anakku. Marilah kuajarkan ilmu melatih sin-kang untuk memperoleh tenaga inti matahari dan bulan. Kebetulan bulan sedang purnama malam ini, kau bisa mulai.”
Bagi Yu Goan tentu saja ilmu ini merupakan keuntungan besar bukan main dan dengan tekun ia mulai melatih diri.
Bagi Siauw Bwee, sesungguhnya dia memiliki sin-kang yang lebih dahsyat daripada yang dimlilki Ouw-pangcu.
Akan tetapi ketika dia mempelajari teori pelajaran ini, dia mendapat kenyataan bahwa kalau orang dapat mencapai tingkat tertinggi dari ilmu ini.
Bukan saja akan memliiki sin-kang yang dahsyat, pun akan dapat memetik hawa mujijat dari matahari dan bulan!
Maka dia pun lalu mempelajari dengan teliti dan mulai berlatih bersama Yu Goan. Ouw Teng, ketua penghuni tebing dan hutan itu, bersikap amat baik kepada Yu Goan dan Siauw Bwee.
Kakek ini tidak mempunyai isteri atau anak, dan rasa terima kasih membuat dia berusaha sedapatnya untuk menyenangkan hati kedua orang anak angkatnya.
Dia menceritakan segala hal mengenai keadaan para penghuni di situ tanpa menyimpan rahasia. Anak buahnya, yaitu para penghuni tebing dan hutan, tadinya berjumlah seratus orang lebih.
Mereka membentuk keluarga di situ dan beranak bini. Akan tetapi pemberontakan itu menewaskan belasan orang anak buahnya.
Sedangkan yang terbujuk oleh Ang-siucai dan tewas serta melarikan diri, ada tiga puluh orang. Setelah tinggal di tempat itu selama dua bulan.
Siauw Bwee dan Yu Goan mendapat kenyataan betapa orang-orang itu sesungguhnya hidup jauh lebih bahagia daripada orang-orang kota. Dan sesungguhnya…..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader