BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Wuuuuttt! Wuuuuutttt!” Para pengeroyok itu dengan cepat sekali telah mengeluarkan jala yang istimewa.
Jala atau jaring ini amat lebar dan ringan, namun demikian kuat sehingga dengan jala ini mereka biasanya menangkap binatang-binatang buas seperti harimau, biruang dan lain-lain!
Juga agaknya mereka ahli mainkan jala-jala itu yang kedua ujungnya dipegang oleh dua orang, kemudian mereka mengayun dan menggerakkan jala-jala itu seperti orang bermain tari naga.
Bagaikan dua ekor naga besar, kini dua buah jaring yang dimainkan empat orang itu menyerang Siauw Bwee dan Yu Goan.
Sedangkan para pengeroyok lain masih tetap mengeroyoknya, terutama Si Sastrawan yang melancarkan pukulan-pukulan berat kepada Yu Goan, sedangkan Siauw Bwee dikeroyok sisa-sisa orang liar itu.
Yu Goan menggerakkan pedangnya membacok sekuat tenaga untuk memutus jala yang melayang-layang ringan di atas kepalanya itu.
Akan tetapi betapa kaget hatinya ketika ia mendapat kenyataan bahwa pedangnya tidak mampu membikin putus tali jala.
Kiranya jala itu terbuat dari pada benang-benang yang amat luar biasa, berwarna hitam mengkilap dan amat ringan, halus dan ulet sekali, dapat mulur sehingga bacokan senjata tajam itu sama sekali tidak berbekas.
Yu Goan merasa seolah-olah senjatanya membacok asap saja! Sementara itu, jala yang melayang-layang itu menyambar turun.
Yu Goan cepat meloncat jauh ke kiri untuk mengelak. Dua orang pengeroyok menubruknya dari kanan kiri dan dia berhasil membuat mereka terhuyung-huyung dengan pukulan tangan kiri dan sabetan pedang ke arah kaki orang ke dua.
“Dukkk!” Pukulan Si Sastrawan menyerempet punggungnya. Yu Goan terhuyung, pandang matanya berkunang.
Biarpun pukulan itu tidak tepat kenanya, namun karena mengandung tenaga sin-kang yang hebat, dia merasa tubuhnya tergetar dan cepat-cepat pemuda ini mengatur pernapasan.
Pada saat itu, bayangan jala sudah melayang turun lagi menimpa ke arah kepalanya! Yu Goan melempar tubuhnya ke bawah dan berusaha mengelak dengan cara bergulingan ke atas tanah.
Akan tetapi, ternyata dua orang yang memegang jala itu adalah ahli-ahli yang cekatan sekali. Jala mereka sudah melayang.
Dan kalau tadi bergulung-gulung kini jaring itu terbuka dan terbentang selebarnya, langsung menutup tubuh Yu Goan yang tidak mungkin mengelak lagi.
Yu Goan makin kaget dan cepat ia mengerahkan gin-kangnya, meloncat bangun dan memutar pedangnya.
Akan tetapi, jaring itu seperti hidup, bergerak menggulungnya dan makin keras ia meloncat, makin keras pula ia terbanting karena jala itu bersifat mulur seperti karet namun kuat melebihi baja.
Tubuh Yu Goan tergulung jala dan pedangnya terlepas, jauh di luar jaring. Ketika Yu Goan hendak mengambilnya, pedang itu sudah disambar oleh seorang pengeroyok.
Kemudian jala itu terus diguling-gulingkan sehingga tubuh Yu Goan terbelit-belit ketat dan tak dapat berkutik pula!
Melihat ini, Siauw Bwee kaget dan marah sekali. Dengan sin-kangnya yang istimewa kuatnya itu pun Siauw Bwee tidak mampu membikin putus jaring dengan pedangnya.
Akan tetapi dengan gin-kangnya yang membuat dia bergerak seperti kilat itu membuat mereka yang menggunakan …..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader