BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Menginjak tanah, bukan? Menurut dongeng, bangsa siluman kalau menjelma menjadi manusia dapat dikenal dari kakinya yang tidak menginjak tanah.
Melainkan berada sejengkal di atas tanah, dan kalau ada cermin, dia tidak mempunyai bayangan.” “Ihh, aku harus berhati-hati terhadapmu.
Engkau sopan, jujur dan cerdik sekali. Dan hatiku masih panik oleh rasa ngeri memikirkan benda-benda mencorong itu.”
Pemuda itu mengangguk. “Kalau tidak bertemu di sini, agaknya aku pun akan takut setengah mati.
Untung kita saling bertemu dan sebaiknya malam ini kita bersikap waspada. Engkau mengasolah, Nona. Biar aku yang menjaga api unggun ini. Menurut dongeng, bangsa siluman takut akan api unggun.
Maka api unggun ini harus selalu dijaga jangan sampai padam.” Siauw Bwee menggeleng kepala. “Setelah munculnya makhluk-makhluk aneh itu, mana aku dapat tidur?
Engkau tidurlah, biar aku yang menjaga api. Kalau mereka itu betul makhluk hidup dan muncul lagi…. hemmm, ingin aku menggempur mereka!”
“Tidak, Nona. Engkau yang harus tidur dan aku yang menjaga.” “Tidak! Aku yang menjaga!” Keduanya saling pandang dan melihat pemuda itu memandangnya dengan mata terbelalak penuh keheranan dan kegelian hati.
Mau tidak mau Siauw Bwee tersenyum. Mereka baru saja bertemu, sudah berbantahan! “Aku telah tahu bahwa ilmu kepandaian Nona hebat bukan main, mungkin sepuluh kali tingkat kepandaianku.
Akan tetapi, betapapun juga, Nona adalah seorang wanita dan aku seorang pria. Mana mungkin seorang pria yang tahu akan susila dapat tidur pulas dan membiarkan seorang wanita melakukan penjagaan?
Biarpun bodoh, aku tidaklah sekasar dan kurang ajar seperti itu, Nona.” Siauw Bwee tersenyum dan mengangguk.
“Baiklah, aku akan mengaso dulu. Akan tetapi begitu muncul lagi benda-benda mencorong seperti tadi, jangan ragu-ragu untuk membangunkan aku.
Dan jangan lupa, kita bergilir. Kalau bulan secuwil di atas itu sudah lenyap, tibalah saatnya giliranku menjaga dan engkau mengaso.”
Yu Goan mengangguk. “Baiklah.” “Akan tetapi awas, jangan kau terlalu sungkan dan membiarkan aku tidur terus sampai siang. Aku akan marah!”
Yu Goan tersenyum. Makin tertarik hatinya. Dara itu cantik jelita melebihi bidadari impian hatinya, berilmu tinggi sekali, pemberani dan tabah sehingga seorang diri berani bermain di dalam hutan.
Dirundung keprihatinan yang tadi memancing keluarnya mutiara air mata mendatangkan perasaan iba di hatinya.
Dan sekarang ternyata selain berwatak halus dan bersikap ramah, juga sikapnya terbuka, polos dan jujur! Seorang dara yang menonjol di antara laksaan orang gadis lain!
Siauw Bwee rebah miring membelakangi api unggun. dan Si Pemuda. Biarpun dia merasa yakin akan sifat-sifat baik pemuda itu.
Namun hatinya masih penuh kengerian maka dia hanya akan merasa aman kalau tidur sambil menghadap ke arah kegelapan dari mana tadi muncul benda-benda aneh.
Hati Yu Goan merasa lega. Kalau gadis itu rebah miring menghadap ke arahnya, tentu dia tidak akan berani menatap wajah gadis itu.
Kini, gadis itu membelakanginya sehingga dia mendapat kebebasan untuk …..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader