BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Tidak ada lagi sekarang. Ia menghampiri api tinggun, menambah kayu dan api unggun menyala lagi, apinya makan kayu kering dengan lahapnya.
Kini Siauw Bwee sudah duduk lagi, akan tetapi bukan duduk melamun seperti tadi, melainkan duduk sambil menanti dengan penuh kesiap-siagaan.
Kini semua ketajaman pendengarannya dipasang dan suara yang tidak wajar sedikit saja tentu akan dapat ditangkapnya.
Dia mengambil keputusan untuk bergerak secepatnya dan tidak akan membiarkan mahluk itu sempat melenyapkan diri kalau berani muncul lagi.
Laki-laki muda yang berada di atas pohon dan tadi juga melihat tiga pasang benda mencorong itu, tidak kalah tegangnya.
Tegangnya dua kali lipat, karena selain tegang memikirkan benda-benda aneh itu, juga tegang menyaksikan sikap dara jelita yang ternyata dapat bergerak seperti menghilang itu.
Dia pun memasang mata penuh perhatian dan karena dia berada di tempat tinggi, dia lebih awas daripada Siauw Bwee yang pandangan matanya terhalang oleh pohon-pohon dan tetumbuhan lain.
Tiba-tiba Yu Goan bergerak, hampir lupa dan hampir berseru ketika ia melihat lagi benda-benda mencorong, tidak lagi hanya tiga pasang, melainkan banyak sekali, muncul di sekitar tempat itu!
Untung baginya bahwa Siauw Bwee juga melihat sehingga gadis itu tidak mendengar gerakannya di atas dan kini tubuh Siauw Bwee telah lenyap ketika dara ini berkelebat meloncat dengan pedang di tangan.
Siauw Bwee berseru heran karena tiba-tiba begitu ia bergerak, benda-benda mencorong itu “padam” dan lenyap.
Juga sekali ini dia tidak berhasil menemukan sesuatu biarpun dia sudah berloncatan ke sana ke mari di sekeliling tempat itu.
Kini Siauw Bwee kembali ke tempatnya dengan muka penuh keringat. Hatinya ngeri sekali. Belum pernah ia merasa ngeri seperti saat ini.
Dia bukanlah seorang penakut, sama sekali tidak. Akan tetapi apa yang dialaminya di hutan ini benar-benar amat menyeramkan.
Tentu iblis-iblis penghuni hutan yang mengganggunya! Dia tidak akan gentar menghadapi lawan manusia yang bagaimanapun.
Akan tetapi melawan iblis? Uhh, kalau saja malam tidak begitu gelap, kalau saja matahari telah muncul, tentu ia akan segera meninggalkan hutan berhantu ini! Siauw Bwee menghela napas, tak berdaya.
Terpaksa ia harus melewatkan malam di tempat menyeramkan ini. Dia duduk kembali, perlahan-lahan dan tidak pernah mengalihkan perhatiannya dari keadaan di sekelilingnya.
Tiba-tiba Siauw Bwee yang baru menekuk lutut untuk duduk kembali itu menyambar segenggam tanah di dekat kakinya dan tangannya terayun sambil tubuhnya diputar.
Segenggam tanah itu mengeluarkan suara bercicitan ketika meluncur ke atas ke arah pemuda yang menjadi terkejut bukan main.
“Wuuuuttt! Trakkk!” Biarpun hanya segenggam tanah dan pasir, namun cabang pohon yang tadinya diduduki Yu Goan, menjadi patah terkena hantamannya.
Laki-laki muda itu sudah meloncat dengan gerakan ringan, melayang turun sambil berseru, “Heit, saya bukan musuh….!
Harap Nona tidak salah sangka, saya bukanlah mahluk-mahluk mengerikan yang memiliki mata mencorong itu!”
Siauw Bwee memandang tajam ke arah wajah laki-laki yang tinggi tegap …..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader