BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Hanya benda-benda berharga dan indah, juga termasuk penculikan-penculikan wanita cantik! Karena inilah, maka keadaan di dalam benteng itu benar-benar mengagumkan orang.
Semua perabot serba mewah dan mahal, gudangnya penuh dengan emas dan perak, sedangkan di dalam kamar-kamar yang berderet-deret di belakang kamar ketua ini.
Terdapat simpanan wanita cantik yang merupakan haremnya tidak kurang dari dua puluh orang banyaknya, dan masih terus minta ditambah!
Wanita-wanita ini dalam beberapa tahun saja sudah diganti-ganti dengan orang baru, karena watak Hoat Bhok Lama yang pembosan tidak memungkinkan seorang wanita tinggal lebih dari sebulan di situ.
Setelah bosan, ia hadiahkan kepada pembantu-pembantu yang berjasa, kemudian dia menghendaki pengganti untuk memperlengkapi haremnya.
Pihak pimpinan Beng-kauw yang aseli, sudah sejak dahulu berusaha membasmi Hoat Bhok Lama dan kaki tangannya, namun tiada seorang pun dapat menandingi kelihaian pendeta Lama ini.
Bahkan orang-orang gagah di dunia kang-ouw, yang mendengar akan kejahatan Beng-kauw baru ini, banyak yang datang untuk menentang.
Namun mereka semua menjadi korban dalam perjuangan mereka menentang kejahatan ini karena selain Hoat Bhok Lama amat sakti dan pembantu-pembantunya yang dia latih juga memiliki kepandaian tinggi.
Juga di sekitar sarang mereka telah dipasangi tempat-tempat yang berbahaya, jebakan-jebakan dan alat-alat rahasia yang mampu menghancurkan setiap penyerbu sebelum mereka dapat memasuki benteng.
Pada suatu hari, pagi-pagi sekali kembali tampak sebuah kereta diiring kan oleh anak buah Beng-kauw yang menyeleweng memasuki pintu gerbang benteng itu.
Di dalam kereta terdapat tiga orang wanita muda yang menangis terisak-isak. Mereka adalah anggauta rombongan pedagang yang baru saja dirampok.
Semua harta dirampas, kaum pria yang berada di kereta dibunuh termasuk para pengawal sedangkan tiga orang wanita muda yang cantik itu ditawan.
Mereka adalah tiga orang enci adik, yang dua orang telah menikah dan baru saja suami mereka tewas dalam pertempuran melawan perampok, adapun yang termuda masih gadis berusia enam belas tahun.
Biarpun kedua orang encinya telah menikah, namun karena usia mereka baru dua puluh tahun lebih dan cantik-cantik pula, maka tidak dibunuh dan dijadikan tawanan.
Hoat Bhok Lama tercengang penuh kegirangan hati ketika melihat tiga orang wanita ini. Baru saja dua hari yang lalu ia menghadiahkan lima orang wanita haremnya dan ia haus akan wanita-wanita baru.
Maka kedatangan tiga orang wanita ini membuat pendeta Lama itu gembira sekali. Ia minum-minum sampai mabok kemudian sekaligus menyeret tiga orang tawanan itu yang meronta-ronta dan menangis, memasuki kamarnya.
Terdengarlah jerit tangis tiga orang wanita itu yang terdengar sampai keluar kamar dan ditertawai anak buah Beng-kauw.
Sudah terlalu sering terdengar rintih tangis dari dalam kamar yang merupakan kamar jagal di mana wanita-wanita muda seperti domba-domba yang disembelih tanpa ada yang membela mereka.
Di antara rintih tangis ini terdengar suara ketawa Hoat Bhok Lama yang menyeramkan. “Tok-tok-tok! Suhu….!” Terdengar ketukan di pintu kamar itu.
“Setan! Siapa yang sudah bosan hidup berani menggangguku?” Hoat Bhok Lama membentak marah dari dalam kamar. …..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader