BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Jarum-jarum beracun hitam dari Suma Kiat amat dahsyat, tentu saja tak dapat dielakkan oleh laki-laki gundul itu.
Sehingga dadanya terkena tiga batang jarum hitam yang membuatnya terjungkal, berkelojotan dan mengeluarkan suara meraung-raung seperti serigala marah.
Raungan ini membuat sisa barisan serigala menjadi seperti gila. Mereka meraung-raung pula dan mengamuk hebat dan nekat.
Pihak pasukan berkuda bala tentara Sung benar-benar menjadi rusak keadaannya oleh amukan serigala-serigala ini.
Karena menghadapi penyerbuan Pasukan Maut itu mereka sudah merasa berat. Memang akhirnya mereka dapat membunuh semua serigala.
Akan tetapi pasukan ini kehilangan banyak sekali anak buah, lebih dari setengahnya. Sedangkan pasukan yang dipimpin oleh Can Ji Kun dan Ok Yan Hwa menghimpit mereka.
Dari kanan kiri dan sepak terjang kedua orang ini benar-benar mengerikan. Mereka itu menggerakkan pasukan dan menggerakkan pedang seolah-olah hendak saling berlumba.
Berbanyak-banyakan membabat musuh! Mereka menaati pesan Maya untuk menghimpit pasukan berkuda yang dipimpin sendiri oleh Suma Kiat itu.
Karena panglima wanita ini sendiri mengerahkan pasukannya untuk menyerbu pasukan benar lawan untuk membantu barisan Mancu.
“Bala bantuan datang!” Teriakan ini berulang kali terdengar dari pihak tentara Sung yang telah didesak hebat, dan pasukan Sung itu menjadi girang sekali dan bangkit semangat perlawanan mereka.
Juga Suma Kiat menjadi girang sekali ketika ia mengenal pasukan-pasukan yang dipimpin oleh beberapa orang panglima Kerajaan Sung.
Yang dari jauh sudah dapat dikenal bendera-benderanya. Dia bersama selirnya dan muridnya tertawa dan mengamuk makin hebat sehingga di pihak musuh, para perajurit menjadi gentar tidak berani mendekati mereka.
Sementara itu, Maya dan pihak barisan Mancu yang dipimpin sendiri oleh Pangeran Bharigan, menjadi terkejut.
Biarpun mereka telah mulai mendesak musuh, namun sesungguhnya jumlah pasukan lawan lebih besar. Kalau sekarang ditambah bala bantuan tentara Sung.
Benar-benar merupakan keadaan yang membahayakan sekali! Tadinya, dengan cara penyergapan yang sudah direncanakan, ditambah bantuan barisan serigala.
Tentara Sung telah dibikin kacau dan banyak di antara mereka tewas sehingga jumlah mereka kini hampir seimbang, kemenangan sudah nampak di depan mata.
Akan tetapi dengan munculnya pasukan-pasukan baru yang masih segar, Maya merasa khawatir apakah pasukannya dan barisan Mancu akan mampu bertahan.
Akan tetapi, terjadilah hal yang sama sekali tidak terduga, baik oleh pihak Mancu, maupun oleh pihak Sung sendiri.
Pasukan baru yang jelas adalah tentara Kerajaan Sung itu datang-datang bukan membantu barisan Sung yang dipimpin Panglima Besar Suma Kiat, sebaliknya malah menyerang barisan Sung!
Tentu saja Suma Kiat menjadi kaget heran dan marah. Ia membalapkan kudanya menyambut tentara Sung itu diikuti oleh Bu Ci Goat dan Siangkoan Lee.
Biarpun pasukan yang baru datang itu mendapat perintah atasan mereka untuk menyerbu pasukan Sung, akan tetapi melihat Suma Kiat, mereka yang tentu saja sudah mengenalnya.
Tidak berani menyerang sehingga dengan mudah Suma Kiat dapat berhadapan dengan tiga orang pimpinan pasukan itu. Dia mengenal tiga orang ini tiga orang panglima yang….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader