BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Maya mengeluarkan bentakan menggeledek yang menggetarkan seluruh ruangan itu.
Bahkan sebelas orang perwiranya seketika merasa kakinya lumpuh dan jatuh berlutut, sedangkan Ji Kun yang menangkis tadi terdorong ke belakang dan hampir saja ia roboh terbanting.
Kalau tidak cepat-cepat meloncat ke atas dan berjungkir-balik. Dia tidak jatuh, akan tetapi wajahnya sebentar pucat sebentar merah.
Dan tiba-tiba tampak sinar kilat menyilaukan mata ketika murid Mutiara Hitam ini sudah mencabut pedangnya!
Melihat ini, Maya terkejut sekali dan menegur, Ji Kun, perlukah pibu dilanjutkan dengan senjata?
Belum terbukakah matamu bahwa tingkat kepandaianku sekarang ini takkan terlawan olehmu dan mungkin hanya mendiang Bibi Mutiara Hitam saja yang akan dapat menandingiku?”
“Kalau kau belum mengalahkan pedangku, aku tetap belum mengaku kalah, Maya!” jawab Can Ji Kun dengan keras kepala.
Maya menghela napas. Untuk mendapatkan seorang sehebat ini memang tidak mudah. Dia maklum bahwa biarpun kepandaian Ji Kun amat tinggi.
Namun ilmu silatnya masih berada di atas tingkat Ji Kun, demikian pula gin-kang dan sinkangnya. Hanya melihat pedang itu, dia merasa ngeri.
“Pedangmu dahsyat dan mengandung hawa kejam, Ji Kun. Akan tetapi jangan kira bahwa aku takut menghadapi pedangmu. Marilah!”
Maya menggerakkan tangan kanannya dan dia sudah mencabut pedang panjangnya, pedang panglima yang ia terima sebagai pemberian Bu-taiciangkun sendiri.
Sebuah pedang yang amat baik, terbuat daripada baja biru, akan tetapi bukanlah pedang pusaka seperti yang berada di tangan Ji Kun.
“Awaslah terhadap seranganku ini, Maya!” Ji Kun berseru dan tubuhnya menerjang maju, didahului oleh sinar putih yang menyilaukan mata dari pedangnya.
Maya tidak menjawab, melainkan mengelak jauh ke kiri sambil mengelebatkan pedangnya menusuk mata kaki lawan.
Serangan seperti ini hanya dilakukan oleh seorang ahli pedang yang sudah tinggi tingkatnya sehingga Ji Kun cepat-cepat meloncat dan pedangnya sudah meluncur ke dada Maya.
Ji Kun mengerti bahwa entah siapa yang menjadi guru Maya, mungkin sekali Menteri Kam Liong yang ia dengar memiliki tingkat kepandaian lebih tinggi dari Mutiara Hitam.
Maka diapun mengerahkan seluruh tenaga dan mainkan Ilmu Pedang Lan-mo Kiam-sut (Ilmu Pedang Iblis Jantan).
Yang merupakan perpaduan dari Siang-bhok-kiam dari Mutiara Hitam dan Pek-kong-To-hoat dari Tang Hauw Lam.
Dia sama sekali tidak pernah mimpi bahwa biarpun dalam hal pengalaman masih kalah jauh oleh Menteri Kam Liong.
Namun dalam hal ilmu silat, tingkat Maya malah lebih tinggi daripada tingkat menteri putera Suling Emas itu karena dara ini adalah penghuni, Istana Pulau Es, murid tidak langsung dari Bu Kek Siansu!
Menghadapi ilmu pedang yang dimainkan Ji Kun demikian dahsyatnya, diam-diam Maya kagum sekali dan memuji kepandaian bibinya, maka ia bersikap tenang.
Terutama sekali pedang pusaka di tangan Ji Kun membuat ia ngeri. Pedang itu mengeluarkan hawa maut yang menggetar dan dingin sekali.
Kalau saja sin-kangnya tidak sudah amat kuat, agaknya dia akan terpengaruh oleh getaran itu yang akan mengacaukanpermainan pedangnya. …..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader