BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Walaupun belum ber – pengalaman berkelahi, Siauw Bwee tak gentar, ia kemudian menggerakkan tangan kiri menangkis tangan kanan yang memukul.
“Plakk!” Tubuh Laki-laki itu hampir terjengkang ke belakang sehingga ia mengeluarkan seruan kaget dan heran.
Siauw Bwee tidak peduli dan sudah menerjang maju dengan tamparan kedua tangannya susul-menyusul.
Akan tetapi kini dara ini yang merasa kaget karena tubuh laki-laki itu dengan amat indah dan cepatnya sudah bergerak dan semua tamparannya luput!
Kiranya laki-laki itu mempunyai gerak langkah yang amat luar biasa dan tiba-tiba saja kaki kiri laki-laki itu menyambar amat dahsyat dan cepatnya!
Siauw Bwee makin terkejut dan hanya dengan loncatan ke samping secara cepat ia dapat menghindar.
Namun, dengan langkah-langkah yang aneh dan berputar, laki-laki itu telah berada di belakangnya dan lengannya mencengkeram kepala disusul tendangan lagi yang akan melontarkan tubuh seekor kerbau bunting saking kuatnya!
“Ayaaaa….! Siauw Bwee berteriak dan tubuhnya mencelat ke atas tinggi sekali kemudian dari atas, ketika tubuhnya meluncur turun, dia telah menggerakkan kedua tangannya melakukan gerakan mendorong.
Laki-laki itu kagum sekali menyaksikan gin-kang yang begitu sempurna, akan tetapi ia juga girang karena kalau tubuh itu turun ia akan dapat menyambut dengan serangan dahsyat.
Siapa kira, dari telapak kedua tangan dara itu menyambar hawa yang kuat dan ketika ia berusaha menangkis, hawa dingin yang luar biasa membuat tubuhnya menggigil dan dia terhuyung-huyung.
“Aihhh….!” Laki-laki itu berseru keras dan kini kedua orang saudara seperguruannya sudah menerjang maju mengeroyok Siauw Bwee.
“Bagus, majulah semua kalian orang-orang tak tahu malu!” Siauw Bwee mengejek, akan tetapi segera ia mendapat kenyataan.
Bahwa dikeroyok tiga oleh orang-orang itu benar-benar merupakan lawan amat berat! Tingkat sin-kang dan gin-kang mereka tidaklah seberapa hebat.
Akan tetapi dia dibikin bingung oleh gerak langkah mereka yang amat luar biasa itu. Teringatlah ia akan pengalaman nya saat bertemu Cia Cen Thok.
Bahwa kaum lengan buntung ini telah mencipta semacam ilmu silat yang disebut gerak kaki kilat. Siauw Bwee harus mengerahkan seluruh kepandaiannya dan kini dia terdesak terus.
Sungguhpun dengan ilmu silatnya yang tinggi, sin-kangnya yang kuat dan gin-kangnya yang sempurna dia dapat selalu mengelak atau menangkis namun dia tidak diberi kesempatan membalas sama sekali.
Terkejutlah dara perkasa itu karena mendapat kenyataan bahwa kaum lengan buntung ini benar-benar memiliki keistimewaan seperti yang dimiliki kaum kaki buntung dengan gerak tangan kilat mereka!
Tiba-tiba terdengar kelepak sayap yang riuh-rendah dan tiba-tiba udara di situ menjadi gelap tertutup bayangan dari atas.
Tiga orang lengan buntung itu memandang ke atas dan seketika wajah mereka menjadi pucat sekali. Kini kelepak sayap itu.
Ternyata bukanlah sayap melainkan suara cecowetan separti suara kera yang banyak sekali dan dari mulut tiga orang lengan buntung itu terdengar jerit ketakutan.
“Celaka….! Kelelawar siang!”
Siauw Bwee yang tak ber pengalaman bertempur menjadi heran sekali melihat tiga orang itu menjatuhkan diri berlutut.
Dan menutupi kepala mereka dengan tubuh menggigil ketakutan. Dia mendongak dan apa yang dilihatnya membuat ia hampir…..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader