BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Berpunggung bongkok dan yang sejak tadi menonton dengan mata terbelalak dan mulut celangap, melongo, dengan penuh kekaguman.
Si Bongkok yang bernama Gu Toan itu membungkuk-bungkuk sehingga tubuhnya menjadi makin bongkok, mulutnya berkata.
“Hebat…. hebat…. hamba belum pernah menyaksikan yang sehebat itu, Taijin….” Diam-diam Han Ki terkejut.
Seorang pelayan mengapa dapat menilai pertandingan ilmu silat tinggi yang tak dapat diikuti pandangan mata sembarangan orang?
Agaknya Menteri Kam Liong maklum akan keheranan hati adiknya maka ia lalu berkata sambil menunjuk ke arah orang bongkok itu.
“Jangan pandang ringan orang ini, Han Ki. Gu Toan ini adalah pelayanku selama belasan tahun dan biarpun dia tidak langsung menjadi muridku, namun dari melihat saja dia telah dapat menguasai dasar-dasar ilmu silat yang kumainkan.
Sayang dia sudah tua dan ketika kecil tidak dilatih, padahal dia memiliki bakat yang lebih besar daripada bakatku sendiri. Pula, di dunia ini sukar dicari orang yang lebih setia daripada Gu Toan!”
Gu Toan kelihatan malu-malu dan berkali-kali ia menjura. “Taijin terlalu memuji hamba, terlalu memuji hamba….!
Ah, Kongcu benar-benar memiliki ilmu pedang yang tiada keduanya di dunia ini.” “Gu Toan, ketahuilah bahwa pemuda ini adalah adikku sendiri, adik sepupu yang mulai sekarang kuangkat menjadi pengawal pribadiku!”
“Ahh, selamat datang, Kongcu!” pelayan itu berseru girang dan melihat sinar matanya, Han Ki diam-diam membenarkan pendapat kakaknya.
Memang pelayan bongkok ini memiliki sinar mata yang hebat, penuh kecerdikan. juga penuh kesetiaan. Kembali kakak beradik in! duduk berdua di kamar Sang Menteri dan mulailah Menteri Kam Liong menceritakan semua urusan yang memberatkan hatinya.
“Yang memberatkan hatiku adalah dua persoalan.” Menteri itu bercerita. “Pertama adalah kekuasaan suku bangsa Yucen yang makin besar. Aku merasa curiga dengan keadaan mereka, oleh karena itu diam-diam aku menyuruh muridku sendiri untuk menyelundup dan bekerja disana sebagai seorang perwira.”
Han Ki tertarik sekali dan merasa kagum akan kecerdikan twakonya dan keberanian murid twakonya itu.
“Akan tetapi telah beberapa lama ini dia tidak memberi kabar, bahkan aku khawatir sekali kalau-kalau terjadi sesuatu dengan kurir yang sering kali menghubungkan dia dan aku, mengirim berita-berita.
Karena itu, engkau harus mewakili aku menyelidiki ke sana, Adikku. Tidak mungkin kalau aku sendiri yang pergi ke sana, karena mereka sudah mengenalku.
Aku sendiri akan berangkat ke Khitan menyelidiki keadaan kakak misanmu yang menjadi Raja Khitan.” Menteri itu lalu memperkenalkan Raja Talibu yang juga merupakan putera Suling Emas sehingga Han Ki makin tertarik hatinya.
Segera ia menyanggupi tugas yang dibebankan kepadanya. Akan tetapi, karena dia diangkat sebagai pengawal Menteri Kam Liong.
Tentu saja dia harus diperkenalkan dengan para pembesar lain, juga bahkan dihadapkan kepada Kaisar oleh Menteri Kam Liong…..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader