BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Kakak misannya itu menjadi muram. Menteri Kam Liong menghela napas dan berkata, “Aku hidup sendiri Adikku. Twa-somu telah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu karena penyakit berat, dan kami tidak mempunyai anak.”
“Ahhh…., maaf, Twako.” “Tidak apa, Adikku. Sekarang ceritakan pengalamanmu selama belasan tahun ini. Sedikitnya tentu ada lima belas tahun engkau hilang.
Ke mana saja engkau? Berita tentang dirimu yang terakhir amat mencemaskan kami sekeluarga. Engkau diculik dan dilarikan Siang-mou Sin-ni iblis betina itu!” Han Ki mengangguk-angguk, lalu berkata.
“Benar, seperti yang Twako katakan. Iblis betina Siang-mou Sin-ni membawa saya lari ke puncak Ta-liang-san di selatan.” Kemudian Han Ki menceritakan pengalamannya. Ketika berusia sebelas tahun.
Kam Han Ki mengalami hal yang amat hebat. Dia adalah putera Kam Bu Sin. adik tiri Suling Emas yang bernama Kam Bu Song. Dia anak ke tiga.
Kedua orang encinya yang bernama Kam Siang Kui dan Kam Siang Hui telah pergi ikut bersama Kauw Bian Cinjin, paman kakek mereka untuk bertapa dan belajar ilmu di puncak Tai-liang-san (baca cerita MUTIARA HITAM).
Dalam keadaan terluka karena pukulan-pukulan beracun, Kam Han Ki yang berusia sebelas tahun itu dibawa iblis betina Siang-mou Sin-ni (Wanita Sakti Rambut Harum), menuju ke Pegunungan Ta-liang-san.
Wanita iblis itu lalu mengisap darah Kam Han Ki yang dianggap mem punyai darah yang bersih dan sumsum yang murni.
Akan tetapi, iblis betina ini tidak tahu bahwa Han Ki telah minum obat beracun dingin milik kakek sakti Bouw Lek Couwsu (baca cerita MUTIARA HITAM).
Sehingga ketika ia menyedot darah anak itu, ia roboh terkena racun obat itu. Han Ki segera menggunakan jarum menusuk dada Si Iblis Betina sampai menembus jantungnya dan tewaslah Siang-mou Sin-ni.
Akan tetapi sebelum roboh tewas, iblis betina itu berhasil pula memukul Han Ki sehingga anak ini roboh pingsan dengan tulang iga patah-patah!
Pada saat yang amat berbahaya bagi keselamatan nyawa Kam Han Ki, muncullah kakek dewa Bu Kek Siansu yang memondongnya dan membawanya pergi dari tempat itu.
Dan dibawa ke sebuah guha di lembah Sungai Cin-sha dan diobati. Setelah sembuh, Bu Kek Siansu menggembleng Han Ki yang sudah memiliki dasar-dasar ilmu silat tinggi itu dengan ilmu-ilmu yang tinggi.
Selama dua tahun pemuda itu diajar teori-teorl ilmu silat yang hebat, kemudian disuruh berlatih sampai sempurna seorang diri di guha itu dengan pesan bahwa kalau belum sempurna tidak boleh keluar guha.
Juga dia diajar cara, bersamadhi dan menghimpun sin-kang. “Dengan dasar teori yang selama ini kuajarkan kepadamu, engkau membutuhkan waktu belasan tahun untuk menyempurnakan latihan-latihanmu, Han Ki.
Setelah sempurna, baru pergilah kau ke kota raja dan carilah twakomu Kam Liong. Dialah pengganti orang tuamu dan selanjutnya, dia yang akan membimbingmu.”
Demikian pesan kakek dewa itu yang lalu pergi menghilang tak pernah muncul lagi…..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader