BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG –Pergolakan hebat yang terjadi amat menggelisahkan hatinya. Dia mendengar akan keadaan Khitan yang terancam hebat oleh bangsa Yucen dan Mongol.
Dan celakanya, Kaisar Sung menerima uluran tangan bangsa Yucen untuk bersama-sama menyerang dan mengeroyok Kerajaan Khitan.
Betapa tidak akan sedih hatinya kalau ingat bahwa Raja Khitan adalah adik tirinya sendiri? Raja Talibu di Khitan adalah putera Suling Emas pula sehingga merupakan saudara seayah dengannya, berlainan ibu.
Namun, apa yang dapat ia lakukan? Dia adalah seorang Menteri Kerajaan Sung. dan adik tirinya itu adalah Raja Khitan! Dia harus bersetia kepada negaranya sendiri.
Menteri yang bijaksana ini tidak mempunyai anak. Akan tetapi dia mempunyai seorang murid yang amat disayangnya. muridnya mewarisi kepandaiannya dan berjiwa gagah perkasa pula.
Muridnya itu kini pun mempunyai kedudukan tinggi di dalam kerajaan, yaitu menjadi seorang panglima muda yang diperbantukan kepadanya.
Ketika pergolakan di utara terjadi dia mengatur rencana dengan muridnya itu, kemudian mengutus muridnya mengerjakan tugas penyelidikan atas persetujuan Kaisar, ke utara.
Hal yang menyedihkan hati Menteri Kam Liong yang setia, bukan hanya pergolakan di utara yang ia tahu amat pentingnya bagi perdamaian di negara Sung sendiri.
Akan tetapi terutama sekali melihat kelemahan Sung sebagai akibat tidak cakapnya Kaisar mengemudikan pemerintahan.
Kaisar tidak memperhatikan urusan pemerintahan, hanya tenggelam dalam kesenangan. Pekerjaannya sehari-hari hanyalah menikmati rayuan para selir cantik muda yang tak terhitung banyaknya.
Mendengar mereka bernyanyi, melihat mereka menari-nari sambil minum arak wangi sampai mabok. Biarpun Kaisar masih ada namun sesungguhnya kekuasaan sudah beralih ke tangan selir-selir tercantik dan tersayang.
Dan ke tangan para pembesar thaikam (orang kebiri) yang mendampingi Kaisar dan para selir siang malam! Berkali-kali Kam Liong memperingatkan, namun Kaisar hanya teringatkan untuk waktu singkat saja.
Kemudian lupa lagi dan berenang dalam kesenangan seperti biasa. Peringatan yang selalu diajukan Kam Liong itu tidak ada gunanya.
Bahkan mendatangkan kebencian saja di hati para pembesar lainnya yang mempergunakan kelemahan Kaisar untuk mengeduk keuntungan pribadi sebanyak mungkin.
Hanya karena mereka tahu bahwa Kam Liong merupakan menteri yang dipercaya oleh Kaisar, memiliki pengaruh dan kekuasaan besar, juga memiliki ilmu kepandaian yang mengerikan.
Maka para thaikam dan pembesar lain yang membencinya tidak berani turun tangan mengganggunya. Hal ini diketahui pula oleh Kam Liong, akan tetapi dia tidak peduli karena yang diprihatinkan selalu hanyalah keadaan negara.
Pagi hari itu, Menteri Kam Liong termenung di dalam kamar kerjanya, menghadapi teh wangi akan tetapi ia sampai lupa minum sehingga tehnya menjadi dingin.
Hatinya tertekan dan ia membayangkan dengan hati penuh duka betapa keluarga adiknya. Raja Khitan terancam bahaya hebat.
Dia sudah memberi nasihat kepada Kaisar agar jangan memusuhi Khitan, akan tetapi Kaisar yang dipengaruhi oleh para pembesar dan para thaikam, menjawab bahwa kesempatan baik tiba di mana Kerajaan Sung dapat mempergunakan tenaga bangsa Yucen untuk merampas kem….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader