BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Kedua pipi Maya ditampari sampai menjadi merah dan terasa panas! “Dengar kau, Maya! Ketahuilah bahwa engkau bukanlah anak Raja dan Ratu Khitan, engkau hanya diaku anak, anak angkat!”
Biarpun kedua pipinya terasa panas dan sakit-sakit dan hatinya lebih panas dan sakit lagi mendengar ucapan itu dia terbelalak kaget dan heran.
“Apa…. apa, kaubilang….?” “Duduklah dan dengar baik-baik agar kau tidak rewel lagi. Mulai sekarang, engkau harus mentaati segala perintahku karena akulah satu-satunya orang yang akan dapat menyelamatkanmu.
Kerajaan Khitan sudah hancur, keluarga Raja sudah tewas semua. Engkau memang bukan anak Raja Khitan, mana mungkin Raja Khitan dapat memperoleh keturunan?
Dia, telah terkutuk oleh para dewa, dan semenjak Ratu Yalina melakukan pelanggaran, keluarga Raja Khitan sudah terkutuk. Pantaslah kalau sekarang meniadi runtuh!”
“Mengapa begitu?” Air mata Maya mengucur lagi. “Ceritakanlah, Bhutan. Ceritakan apa yang telah teriadi? Ceritakan tentang keluargaku….”
“Bukan keluargamu, hanya keluarga jauh.” “Kalau begitu, ceritakan siapa aku, siapa orang tuaku!” Maya makin bingung dan karena ingin sekali mendengar penuturan panglima ini, ia sudah lupa akan kemarahannya bahwa dia tadi ditampar.
Para perajurit yang juga belum mendengar riwayat raja mereka dengan jelas, hanya mendengar berita angin saja, kini juga berkumpul dan mendengarkan penuturan Bhutan yang agaknya tahu akan riwayat itu.
“Dosa pertama dilakukan oleh Ratu Yalina.” Bhutan mulai bercerita. “Ratu Yalina yang dijunjung tinggi oleh bangsa Khitan, yang pada lahir nya saja tidak pernah menikah, ternyata melakukan pelanggaran karena diam-diam melakukan hubungan cinta dengan Pendekar Suling Emas.
Dari hubungan gelap, yang mendatangkan kutuk para dewa atas bangsa Khitan itu, terlahirlah anak kembar, lakilaki dan perempuan.”
“Anak kembar laki-laki dan perempuan harus dijadikan suami isteri!” Seorang anggauta pasukan pengawal yang sudah berusia empat puluh tahun lebih berkata. Bhutan mengangguk.
“Mestinya demikian. Akan tetapi Ratu Yalina yang sudah melakukan dosa pertama itu, melanjutkan dengan dosa ke dua yang lebih berat lagi dan yang agaknya membuat para dewa memutuskan untuk menghancurkan Kerajaan Khitan!
Anak kembar itu, yang perempuan adalah pendekar wanita Mutiara Hitam yang sekarang merantau bersama suaminya entah ke mana. Adapun yang laki-laki adalah mendiang Raja Talibu kita yang menikah dengan Ratu Mimi.
Tentu saja orang-orang berdosa itu tidak bisa memperoleh keturunan. Biarpun aku tidak tahu di mana adanya Mutiara Hitam, akan tetapi aku yakin bahwa dia pun pasti tidak bisa mempunyai keturunan!”
“Tapi aku…. aku, adalah anak raja dan Ratu Khitan!” Maya berteriak. “Heh-heh, itu adalah dugaanmu saja, anak manis!” Bhutan berkata tertawa.
“Sesungguhnya bukan demikian. Engkau adalah anak dari saudara misan Ratu Mimi, ibumu adalah puteri bangsawan rendahan yang menikah dengan seorang perwira.
“Ibumu mati ketika melahirkan engkau dan ayahmu sudah tewas pula dalam perang. Raja Talibu yang agaknya hendak meniadakan kutuk akan dirinya, telah mengambil engkau sebagai anak!”….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader