BEBASBARU.ID, OTOMOTIF – Alasan polusi yang di kemukakan Menteri Marvest Luhut B Panjaitan yang berujung ingin naikan pajak kendaraan, langsung menuai reaksi keras semua kalangan.
Rencana Luhut dianggap tak tepat momennya. Padahal niat terselubungnya agar kendaraan listrik laku keras.
Namun, belum apa-apa, rencana ini bikin semua kalangan menolak keras. Imbasnya akan berakibat pada perekonomian rakyat.
Kini, Jubir Menko Marves Jodi Mahardi mengatakan kenaikan pajak sepeda motor tidak dilakukan dalam waktu dekat.
“Pak Menko (Luhut) kemarin bukan berbicara soal menaikkan pajak sepeda motor dalam waktu dekat. Itu adalah wacana dalam rangkaian upaya perbaikan kualitas udara di Jabodetabek yang juga sudah sempat dibahas dalam rapat koordinasi lintas kementerian/lembaga (K/L) beberapa hari lalu,” ucap Jodi dalam keterangan resmi, Jumat (19/1).
Dia menegaskan usulan itu muncul agar memberi efek jera tambahan bagi para pengguna kendaraan nonlistrik.
Di samping itu Jodi mengatakan pemerintah ingin mempersulit penggunaan kendaraan pribadi sehingga masyarakat terdorong menggunakan angkutan umum.
“Jadi itulah yang dimaksud oleh Pak Menko (Luhut). Tidak ada rencana untuk menaikkan pajak kendaraan bermotor dalam waktu dekat,” tegasnya.
Lebih lanjut anak buah Luhut ini menegaskan stakeholder terkait juga membahas terkait insentif. Ada beberapa skema yang digodok, seperti di antaranya diskon tarif bagi pengguna angkutan umum.
“Semua ini adalah wacana yang masih berada dalam tahap kajian mendalam, terutama untung ruginya terkait dengan manfaat dan beban yang akan ditanggung masyarakat.”
“Pemerintah tentu akan berhati-hati dalam menerapkan pajak baru dan memastikan bahwa dampaknya tidak memberatkan masyarakat,” tutup Jodi.
Wacana soal kenaikan tarif pajak motor bensin disampaikan Luhut pada pekan lalu. Tujuannya, untuk mengalihkan penggunaan kendaraan nonlistrik ke kendaraan umum.
Tetapi, ia menyebut itu masih dalam bentuk usulan yang akan dibahas dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo.
Luhut menyebut pendapatan dari kenaikan pajak motor itu bakal dialokasikan untuk subsidi transportasi publik seperti LRT maupun kereta cepat.
“Sekali lagi saya ingin menggarisbawahi air pollution ini itu tidak mengenal pangkat jabatan, tidak mengenal posisi, agamamu, sukumu itu dia ke siapa saja bisa kena.”
“Ini yang jadi musuh bersama, kalau di tentara itu seperti perang raya semesta, kita melawan satu polusi udara yang kita bikin sendiri,” ucap Luhut dalam tayangan video pidatonya di peresmian merek mobil listrik baru, Build Your Dream (BYD), di Jakarta, Kamis (18/1).
“Kita juga tadi rapat, berpikir sedang menyiapkan menaikkan pajak untuk kendaraan sepeda motor non listrik,” imbuhnya.
Meski begitu Luhut tak merinci jenis pajak motor seperti apa yang ia maksud bakal naik.***