BEBASBARU.ID, INTERNASIONAL – Muhammad Husein yang baru saja pulang dari Gaza Palestina mengungkapkan bagaimana jahatnya tentara zionis pada warga Palestina.
Di wawancara TVOne Jumat (17/11/2023) malam ini secara live, yang di kutip BEBASBARU.ID, pria yang hampir 10 tahuan bermukim di Gaza ini menutur fakta mencengangkan itu.
Menurut Husein, serdadu zionis secara random (acak) sengaja tangkapi pemuda ataupun orang tua, pria dan wanita, lalu meminta pihak keluarganya untuk menebusnya, agar dibebaskan.
Ditambahkan Husein, kelakuan jahat ini lah merupakan bagian dari teror yang sengaja zionis terapkan, agar warga Palestina keluar dari negerinya.
Teror itu mereka lakukan bertahun-tahun dan dunia seakan tutup mata dengan kelakuan biadab tentara zionis ini.
Sehingga, penyerbuan pasukan Hamas pada Sabtu 7 Oktober 2023 lalu, adalah puncak kesabaran para pejuang, melihat penderitaan warga Palestina yang habis-habisan di siksa pasukan biadab zionis ini.
Propaganda Menjijikan Israel Terbongkar Lagi, Gunakan Perawat Palsu Bikin Kisah Soal Hamas
Sebuah video memperlihatkan seorang perawat yang mengaku berada di RS Al-Shifa belakangan menjadi viral di media sosial.
Sejumlah warganet yang diduga dari Israel menyebarkan video itu seraya menuduh tentara Hamas menyerang rumah sakit tersebut hingga menjarah bahan bakar dan obat-obatan.
Akun resmi berbahasa Arab yang dijalankan oleh Kementerian Luar Negeri Israel juga mengunggah video tersebut pada Sabtu (11/11/2023) lalu.
Dalam video itu terlihat seorang perawat yang tampak gelisah, berbicara tentang Hamas yang menguasai Rumah Sakit Al Shifa, dan mengambil semua bahan bakar dan morfin.
Perawat perempuan itu juga menyebut akibat Hamas mencuri morfin, para tenaga kesehatan tidak bisa memberikan penawar rasa sakit itu pada anak berusia lima tahun yang mengalami patah tulang.
Dengan mimik ketakutan, perawat itu terus berbicara dalam bahasa Inggris dan Arab.
Salah satu pakar Timur Tengah Marc Owen Jones dalam tulisannya di Al Jazeera mengungkapkan bukti bahwa perawat itu gadungan. Ia menyebut video yang dibagikan ulang ribuan kali itu jelas palsu.***