BEBASBARU.ID, INTERNASIONAL – Perusahaan Jeju Air di ketahui sebagai sebuah maskapai berbiaya rendah, mirip Lion Air di Indonesia.
Perusahan ini mulai terbang sejak Tahun 2005 dan kecelakaan fatal ini yang pertama kalinya.
Jeju Air adalah salah satu maskapai penerbangan dari Korea Selatan.
Jeju Air melayani penerbangan antara Pulau Jeju dan daratan Korea Selatan. Penerbangan internasional dilakukan ke Suvarnabhumi, Osaka dan Kitakyushu.
Organisasi induk: AK Holdings, Pusat Bandar Udara Internasional Jeju, Incheon International Airport, Bandar Udara Internasional Cheongju
Didirikan: 25 Januari 2005 dengan berkantor pusat: di Kota Jeju, Korea Selatan, perusahaan induk Aekyung Group
Pesawat Jeju Air yang jatuh di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada Minggu pagi (29/12/2024) hari ini dan tewaskan seluruh penumpangnya.
Diberitakan AFP, salah satu maskapai dengan biaya penerbangan rendah terbesar di Korea Selatan itu sebelumnya tidak pernah mengalami insiden yang menelan banyak korban jiwa.
Insiden Jeju Air terdahulu bahkan terjadi pada 2007 ketika pesawat keluar dari landasan karena angin di Bandara Internasional Gimhae.
Kala itu, pesawat tipe Bombardier Q400 yang membawa 74 penumpang tergelincir dan menyebabkan belasan orang terluka.
Di sisi lain, sejumlah ahli juga mengatakan industri penerbangan Korea Selatan sebenarnya memiliki rekam jejak yang solid dalam hal keselamatan.
Sebut saja dalam insiden seorang penumpang membuka pintu darurat pada penerbangan Asiana Airlines saat bersiap mendarat yang terjadi tahun lalu.
Kala itu, pesawat dapat mendarat dengan selamat, meski beberapa penumpangnya harus dilarikan ke rumah sakit.
Sementara ini, jumlah korban jiwa dalam kecelakaan pesawat Jeju Air mencapai 47 orang orang. Jumlah itu bertambah setelah laporan sebelumnya mencatat ada 29 korban jiwa dan tiga orang selamat.
Mereka merupakan bagian dari 175 penumpang dan 6 awak kru, atau total 181 orang yang ada di dalam pesawat tersebut.
Kecelakaan itu dikonfirmasi setelah layanan darurat menerima panggilan di Bandara Internasional Muan yang berlokasi di Provinsi Jeolla Selatan pada sekitar pukul 09.00 waktu setempat.
Evakuasi dan penyelidikan lebih lanjut juga masih dilakukan sejak insiden terjadi.
Penjabat Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok juga memerintahkan upaya maksimal untuk operasi penyelamatan penumpang pesawat.***