BEBASBARU.ID, POLITIK – Mahfud Md terkaget-kaget, saat Cak Imin ingin bangun 40 kota selevel Jakarta, bila terpilih jadi Cawapres.
Mahfud Md yang jadi Cawapres Paslon 3 bingung, darimana uangnya dan apakah mampu bangun begitu (40 kota level Jakarta) selama 5 tahun.
“Aneh banget rencana Cak Imin ini!” kata Mahfud Md. Gibran pun sama, dia juga heran dengan niat Cak Imin tersebut.
“IKN saja anda tolak, kok malah mau bangun 40 kota, Anda ini tak konsisten!” kata Gibran
Sebelumnya Cak Imin bilang, daripada bangun IKN, kenapa tak bangun 40 kota level Jakarta dengan uang yang begitu besar buat IKN.
“Minimal harus dibangun 40 kota baru yang selevel dengan Jakarta, dengan kemampuan menampung jumlah penduduk, dan kemampuan terjaganya lingkungan untuk sehat, termasuk kehidupan yang beri kenyamanan bagi seluruh penduduk,” kata rekan maju capres Anies Baswedan itu.
“Dimana perumahan tidak terlampau jauh dari pusat kota, akses pendidikan harus sampai ke yang membutuhkan, sementara fiskal, kita harus pandai tentukan prioritas,” tambahnya sambil menjelaskan bahwa pihaknya bukan tak setuju pembangunan IKN namun perlu ada prioritas.
“Balikpapan kasihan, Banjarmasin kasihan, Pontianak kasihan, padahal kota ini bisa kita sulap dengan lebih baik. Terakhir, perkotaan butuh pendanaan, kita harus libatkan investor swasta yang kita beri kepercayaan lebih baik,” ujarnya.
Pernyataan ini sontak mendapatkan bantahan dari cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
Gibran mengaku heran dengan sikap Cak Imin yang menolak IKN namun ingin menciptakan 40 kota se-level Jakarta.
“Yang jelas untuk masalah perkotaan kita harus menggarap transportasi umumnya, kita patikan transportasi umum aman nyaman terutama bagi kaum disabilitas lansia dan anak anak,” bantah Gibran.
Di sisi lain, Mahfud mempertanyakan simpul pendanaan yang dapat digunakan untuk membangun 40 kota besar itu.
Pasalnya, IKN menurutnya telah menghadapi permasalahan yang membuat proses pembangunannya lama.
“Panelis melalui moderator ini perlu dijawab dulu agar semuanya tidak spekulatif,” seru Mahfud.***