BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – kuk dan memegang kedua kaki singa besi, kemudian mengerahkan tenaga dan… kiranya orang lucu ini bukan membual kosong karena singa besi itu telah dapat diangkatnya!
Semua orang tercengang dan bertepuk Tangan. Hal ini membuat Si Gendut makin bangga. la mengerahkan seluruh tenaganya, tidak mau mengangkat sampai di situ saja,menahan napas dan mendorongkan kedua lengannya ke atas!
“Uhhh…. brooooottt!!”
Si Gendut cepat menurunkan singa besi ke atas lantai dan semua tamu tertawa geli. Para pelayan murid Bengcu menutupi mulut dengan tangan agar jangan tampak mereka tertawa.
Maya sendiri tertawa terpingkal-pingkal dan Siauw Bwee juga tertawa, memijat hidung sendiri sehingga membuat Maya makin terpingkal-pingkal.
Kiranya karena terlalu mengerahkan tenaga sebagian hawa yang memenuhi perut gendut itu menerobos keluar melalui pintu belakang tanpa dapat dicegah lagi. Si Gendut mengeluarkan kentut besar!
Biarpun merasa jengah dan mukanya menjadi merah, namun Ngo Kee ini tertawa-tawa dan menyoja ke kanan kiri sebagai tanda terima kasih atas pujian semua orang dengan agak merendah seperti seorang iagoan keluar kalangan dengan kemenangan!
Kemudian ia memandang ke atas, ke arah paku-paku yang menancap di balok melintang. la lalu melepas sepatunya, menghampiri dinding dan… mulailah ia merayap naik melalui dinding seperti seekor cecak!
Ia menggunakan kedua telapak kaki telanjang itu merayap cepat melalui dinding sampai ke atas, kemudian dengan mudah menggunakan tangan kirinya mencabut sebatang paku.
Setelah tercabut, Si Gendut ini bukan merayap turun kembali, melain kan melepaskan dirinya jatuh ke bawah seperti sebongkah batu!
Semua orang terkejut sekali menduga bahwa tubuh itu tentu akan terbanting remuk. Akan tetapi sungguh aneh, ketika tubuh itu tiba di atas lantai, tubuh itu terus menggelundung dan sama sekali tidak terbanting keras, bahkan kini dia sudah meloncat bangun sambil mengangkat paku itu tinggi-tinggi!
Para tokoh berilmu tinggi yang hadir di situ mengangguk-angguk. Si Gendut itu biarpun tingkahnya seperti badut, namun memiliki tenaga kuat dan kepandaian tinggi.
Mungkin gin-kangnya tidak setinggi Coa-bengcu, namun dia telah mampu mempergunakan ilmu merayap di tembok seperti cecak.
Hal ini menandakan bahwa sin-kang di tubuhnya sudah kuat sekali sehingga ia dapat menggunakan telapak kaki tangannya, untuk melekat pada dinding seperti telapak kaki cecak!
“Aihh, aku suka kalau dia yang menang Enci Maya. Setiap hari dia akan kusuruh membadut,” bisik Siauw Bwee yang masih tertawa-tawa ditahan.
“Hussh, siapa sudi? Jangan-jangan ketika melepas kentut tadi ada ampasnya yang ikut terbawa keluar!” jawab Maya.
“Ihhh….! Jijik….!” Keduanya tertawa – tawa lagi dan hal ini memang amat mengherankan. Dua orang anak perempuan yang masih kecil dalam keadaan seperti itu menjadi tawanan.
Bahkan dijadikan barang sumbangan dan kini dijadikan hadiah perebutan sayembara, masih enak-enak makan minum dan tertawa-tawa melihat kelucuan Thai-lek Siauw-hud Ngo Kee!
Sedikit pun mereka tidak kelihatan takut atau putus asa, pad…BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader