BEBASBARU.ID, DAERAH – Korban banjir bandang yang menimpa Acejh,Sumatera Utara dan Sumatera Barat terus meningkat dar hari ke hari, uniknya kepala BNBP Suharyanto sebut bencana banjir ini tak seseram seperti di medsos.
Padahal, pasca banjir, bukan hanya korban yang terus bertambah, juga banyak warga yang kelaparan dan butuh bantuan sesegranya.
Terkait bencana hidrometeorologi Aceh masih menyisakan luka dan duka yang mendalam. Hingga informasi ini diunggah, ratusan warga dikabarkan masih hilang dan beberapa di temukan telah meninggal dunia.
Mengutip informasi terbaru dari laman Rakyat Aceh, Rabu (3/12/2025), Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh kembali melaporkan perkembangan terbaru.
Menurut data yang telah diperbarui, korban banjir dan longsor pada Selasa (2/12/2025) malam, pukul 20.00 WIB, bencana tersebut telah berdampak pada 229.767 kepala keluarga atau 1.452.185 jiwa, tersebar di 18 kabupaten/kota, 229 kecamatan, dan 3.310 gampong.
Hingga Selasa (2/12/2025) malam yang menandai hari kelima penanganan darurat, jumlah korban meninggal dunia tercatat 249 orang, dan 227 lainnya masih dinyatakan hilang.
“Dampak ini sudah lebih dari 50 persen dari total 6.497 gampong di Aceh,” ujar Asisten II Sekda Aceh, Dr. Ir. Zulkifli, M.Si, dalam rapat koordinasi di Pos Komando Tanggap Darurat.
Selain korban jiwa, pemerintah juga mencatat 1.435 warga mengalami luka ringan dan 403 luka berat.
Zulkifli menekankan perlunya percepatan evakuasi lanjutan, terutama pada wilayah yang belum terjangkau tim SAR.
Jumlah titik pengungsian saat ini mencapai 828 lokasi, dengan total 157.321 kepala keluarga atau 660.642 jiwa yang masih bertahan karena rumah mereka rusak atau tidak lagi layak dihuni.
Kerusakan fasilitas umum juga meluas. Data sementara menunjukkan 138 kantor, 51 tempat ibadah, 201 sekolah, dan 4 pondok pesantren terdampak. Infrastruktur jalan rusak di 302 titik, sedangkan 152 jembatan mengalami kerusakan.
Kerusakan rumah mencapai 77.049 unit, disertai kerusakan 139.444 hektare sawah dan 12.012 hektare kebun, serta kematian 182 ekor ternak.
Lebih lanjut, Zulkifli juga melaporkan bahwa hingga hari kelima, Posko Aceh telah menerima 8.703 item logistik atau setara 51.216 ton.
Dan sudah menyalurkan 6.656 item (28.605 ton). Masih tersisa sekitar 22.711 ton logistik di berbagai titik penyimpanan.
“Masih ada lokasi yang belum mendapatkan bantuan sama sekali. Karena itu, perlu identifikasi yang jelas untuk mengetahui kendalanya. Jika harus diangkut melalui udara, posko di Lanud sudah siap mendukung,” ujarnya.
Ia meminta seluruh bidang untuk mempercepat distribusi bantuan, terutama ke wilayah terisolir dan titik pengungsian yang padat.
Pemerintah menargetkan percepatan penyaluran logistik serta penguatan upaya pemulihan di lapangan dalam beberapa hari ke depan.***








