BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Mengamuk pertentangan-pertentangan dalam diri sendiri. Nafsu yang sekarang dikekang dan ditentang tidak akan hilang.
Sesaat kelihatannya dapat ditundukkan akan tetapi di lain saat akan bangkit dan tak dapat dikendalikan lagi. Keinginan untuk melenyapkan nafsu adalah nafsu itu sendiri dalam kedok lain.
Bagi seorang yang ingin belajar dan mengerti, seyogianya mempelajari dan mengenal nafsu sendiri apabila nafsu datang, menghadapinya dengan wajar, meneliti dan waspada akan keadaan diri pribadi, lahir batin.
Hanya orang yang belajar mengenal diri pribadi setiap saat, meneliti penuh kewaspadaan dan kesadaran akan sikap diri pribadi terhadap segala sesuatu yang menimpa dirinya, lahir maupun batin.
Dia itulah yang akan terbebas dari nafsu, karena dia akan terbebas pula dari keinginan akan sesuatu demi diri pribadi. Mengenal diri pribadi.
Melihat dengan penuh kewajaran bahwa dirinya penuh dengan iri, dengki, murka, benci, munafik, berahi, dan sebagainya berarti dimulainya pembebasan akan semua itu.
Sayang sekali Suma Hoat tidak mau mencari ke dalam, seperti sebagian besar manusia di dunia ini. Setiap persoalan yang dihadapinya, manusia selalu menunjukkan pandang matanya ke luar.
Mencari sasaran, mencari kambing hitam yang akan dipergunakan sebagai penyebab persoalan. Andaikata manusia suka menunjukkan pandang matanya ke dalam.
Mempelajari diri sendiri, sikap diri sendiri menghadapi persoalan itu, maka setiap persoalan akan dapat diatasi tanpa menciptakan persoalan baru.
Setelah mengerahkan seluruh tenaganya melawan racun ular merah selama tiga hari, pada pagi hari ke empatnya, pengaruh racun sudah mulai melemah.
Sama lemahnya dengan tubuh Suma Hoat yang selama tiga hari tiga malam mengerahkan tenaga, tidak tidur dan tidak makan.
Selagi dia menghentikan perlawanannya terhadap racun, bangkit berdiri dengan lemas dan hendak mencari makanan, tiba-tiba dia mendengar suara mendesis-desis dari dalam istana.
Dia terkejut dan heran, cepat dia berlari masuk karena memang dia tadinya hendak mencari bahan makanan yang banyak terdapat di gudang belakang.
Mendadak ia terbelalak dan mencelat ke belakang. Kiranya yang mengeluarkan suara mendesis-desis itu adalah barisan ular merah yang banyak sekali jumlahnya, ada ribuan ekor banyaknya.
Keluar dari dalam istana, dan ada pula yang merayap datang dari belakang istana. Sukar dikatakan dari mana datangnya ular-ular itu, mungkin dari bawah istana, mungkin juga dari pantai laut yang letaknya di belakang istana.
Suma Hoat terkejut dan pucat wajahnya. Menghadapi ribuan ekor ular beracun itu benar-benar amat menjijikkan dan mengerikan.
Dia lalu melompat dan melarikan diri, menuju ke pantai di mana dia meninggalkan perahunya. Setelah dia menyeret perahu ke pinggir laut, dia membalikkan tubuh memandang Pulau Es dan menarik napas panjang berulang-ulang.
Kemudian dia menghampiri sebongkah batu besar. Dia mulai membuat goresan-goresan pada permukaan batu itu, menulis huruf-huruf dengan tangan gemetar karena dia memang masih amat lemah.
Sehingga huruf-huruf yang ditulisnya itu kasar dan buruk jadinya….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader