BEBASBARU.ID, GARUT – Pernikahan heboh antara anak Kang Dedi Mulyadi Maulana Akbar dan anak Kapolda Metro Jaya Irjen Kartoyo, Putri Karlina yang juga WabupJabar berlangsung dramatis dan memilukan.
2 warga tewas di tambaha satu anggota kepolisian yang amankan lokasi pesta rakyat, usai Maulanaa dan Putri gelar pernikahan lanjut pesta rakyaat tersebut.
Akibat peristiwa itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memohon maaf yang sebesar-besarnya atas peristiwa yang tak di sangka-sangka tersebut.
“Ke depan pembelajaran penting siapa pun termasuk keluarga saya sendiri, kalau buat acara itu harus diperhitungkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi.”
“Termasuk juga penyiapan pengamanan yang cukup. Dan saya selalu mengimbau tidak boleh membuat kegiatan dalam ruang sempit kemudian orangnya terlalu banyak,” ucap KDM.
Selain menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya sedikitnya tiga warga Kabupaten Garut, termasuk satu anggota polisi, akibat berdesakan saat acara syukuran makan gratis yang digelar dalam rangka pernikahan anaknya.
KDM juga berikan santunan. Dedi Mulyadi mengaku tidak tahu jika anaknya Maulana Akbar bersama istrinya, Putri Karlina menggelar syukuran makan gratis untuk warga dalam rangkaian resepsi pernikahannya di Kabupaten Garut.
“Pertama saya menyampaikan turut berduka cita, semoga almarhum dan almarhumah diterima Iman Islamnya, diampuni segala dosanya, kemudian ditempatkan di tempat yang mulia di sisi Allah,” ujar Dedi, Jumat (18/07/2025).
“Acara syukuran Maula dan Putri, secara pribadi saya tuh tidak tahu acara kegiatan itu,” tambahnya.
Dedi mengaku hanya tahu bahwa acara pesta rakyat untuk masyarakat Garut baru akan digelar pada malam ini.
“Artinya saya hanya memahami bahwa nanti malam itu ada acara kegiatan saya bertemu warga dalam bentuk pentas seni.”
“Saya tidak tahu bahwa ada cara syukuran bersama warga, kemudian warga diundang makan bersama,” katanya.
Dedi pun menyampaikan permohonan maaf atas nama anaknya Maula dan Putri, karena akibat acara tersebut sejumlah warga Garut meninggal dunia.
Dedi pun mengaku sudah memerintahkan stafnya untuk berangkat ke Garut menemui keluarga korban dan memberikan uang duka cita.
“Saya menyampaikan, hari ini saya sudah meminta staf saya untuk menemui seluruh keluarganya dan menyampaikan uang duka dari saya sebagai Gubernur Jawa Barat terhadap warga saya yang hari ini yang mendapat musibah. Kami menyampaikan uang duka Rp150 juta per keluarga,” katanya.
Uang tersebut, kata dia, merupakan bagian dari empati terhadap keluarga yang ditinggalkan dan peristiwa ini ke depan.
Menjadi pembelajaran untuk seluruh pihak agar memperhitungkan berbagai kemungkinan saat menggelar acara yang melibatkan banyak orang.***