BEBASBARU.ID, KRIMINAL – Siapa yang menyangka, wanita canti bernama Uswatun Khssanah ini, harus tewas secara tragis di tangan seorang laki-laki, dengan cara di cekik dan mayatnya di mutilasi.
Mutilasi maksudnya adalah, tubuhnya di potong-potong, lalu di masukan ke dalam sebuah koper dan ditemukan warga di Ngawi Jawa Timur.
Kini pelakunya sudah tertangkap, namun polisi belum mempublisnya!
Inilah profil Uswatun Khasanah lahir di Blitar pada 25 April 1995, dengan status pernikahan cerai hidup dan beragama Islam dan sehari-harinya bekerja di Tulungagung, yang merupakan tetangga Kabupaten Blitar.
Dikutip BEBASBARU.ID dari TribunNews.com, Minggu (26/01/2025), Uswatun memiliki tinggi badan 152 cm dan warna kulit kuning langsat mengarah ke putih.
Almarhum Uswatun Khasanah memiliki 2 anak dan sehari-harinya diasuh oleh keluarganya di Garum. Ibu Uswatun Khasanah menikah lagi.
Pihak keluarga telah mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Seoroto, Ngawi, Jumat (24/1/2025).
“Kami memastikan apakah benar jenazah itu anak saya atau bukan. Kalau kami lihat ciri-cirinya 90 persen cocok,” kata ayah tiri korban, Hendi Suprapto, dilansir SuryaMalang.com.
Korban yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara itu diketahui telah bercerai dari suaminya. Keluarga mengenali korban dari aksesoris mewah yang ditemukan bersamaan dengan temuan mayat korban.
Adapun aksesoris yang ditemukan di antaranya rok warna hitam, sandal merek Dior, selimut bermotif lurik atau garis-garis, dan koper merah jambu merek Reindeer.
Ditemukan juga tindik berwarna perak atau emas putih di bagian pusar atas, serta tali tas warna hitam yang digunakan untuk mengikat korban.
“Ciri-ciri yang diketahui dari gelang, sandal, sama tindik perut. Korban selama ini kerja di Tuluangagung,” terangnya.
Hendi menuturkan korban meninggalkan rumah di Blitar sejak Jumat (17/1/2025), tetapi setelahnya korban tak bisa dihubungi.
“Sampai sekarang ditelepon tidak bisa, baru tahu tadi malam dapat kabar dari pihak kepolisian,” terangnya.
Keluarga korban, Ana Yuliani (29), mengatakan korban meninggalkan 2 anak yang berusia 7 dan 10 tahun. Menurut Ana, korban sudah lama bercerai dengan suaminya.
“Terakhir ketemu langsung di Blitar Jumat lalu, basa-basi biasa tidak ada firasat. Jumat keluar sendiri naik sepeda motor,” ungkapnya.
Ana menjelaskan korban sempat berpamitan pergi ke luar kota, tetapi tidak menyebutkan kota mana yang hendak ia kunjungi.
Menurut Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, pihaknya mengamankan sejumlah barang yang diduga milik almarhumah di dalam koper merah berisi jasad wanita korban mutilasi tersebut.
Diantaranya, berupa gelang tali warna hitam dengan lingkaran menyerupai emas, tali kuncir rambut, dan rok warna hitam ukuran L di tubuh korban, sepasang sandal merek Chungkus berpola Dior, selimut bermotif lurik garis-garis.
Koper berwarna merah yang digunakan pelaku membuang jasad korban bermerk Reindit dan adaa juga koper merah jambu merek Reindit.
Polisi juga mengamankan tali sumbu warna putih yang digunakan pelaku untuk mengikat kaki dan tangan korban. Polisi juga menemukan tali tas warna hitam yang digunakan untuk mengikat kedua tangan korban.
Kediaman Orangtua Korban Mutilasi Ramai Didatangi Pelayat. Kediaman ibu kandung Uswatun Khasanah di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, hari ini ramai para pelayat.
Anggota Polsek Garum Polres Blitar juga datang ke rumah ibu kandung korban di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Sedang ibu kandung korban ditemani ayah tiri korban dan kepala dusun datang ke Kabupaten Ngawi untuk memastikan jasad korban.
“Menurut info dari keluarga yang di Ngawi, benar adanya korban adalah perempuan beralamat di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar,” kata Kapolsek Garum Polres Blitar, AKP Punjung S di rumah ibu kandung korban, Jumat (24/1/2025).
Punjung mengatakan korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
“Pengakuan ayah kandungnya, korban kerja di Tulungagung dan mengontrak rumah di sana (Tulungagung). Tapi, kalau pulang ke Blitar ke rumah neneknya di Bence, Garum,” ujarnya.
Dikatakannya, keluarga korban terakhir bertemu dengan korban sekitar lima hari lalu saat pulang ke Kabupaten Blitar.
“Korban status janda anak dua. Perkiraan jasad korban akan dibawa pulang ke Blitar hari ini,” katanya. Ayah kandung korban, Nur Khalim mengatakan mendapat kabar soal anaknya tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
“Saya dikabari Kades Slorok, informasinya jasad yang ditemukan di Ngawi itu anak saya,” katanya. Nur Khalim mengaku jarang ketemu dengan korban. Karena Nur Khalim tidak tinggal serumah dengan korban.
Nur Khalim tinggal di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, sedang korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum.
“Terakhir ketemu dengan korban sekitar seminggu lalu. Setiap korban ke Blitar, selalu mampir ke rumah saya,” ujarnya.
Kasi Humas Polres Blitar IPDA Putut Siswahyudi, mengatakan, keluarga telah memastikan identitas korban mutilasi memang anak mereka.
Jenazah Uswatun Khasanah akan dimakamkan di TPU Sidodadi Garum Blitar.***