BEBASBARU.ID, POLITIK – PSI seakan tak terima Gibran Rakabuming Raka disamakan sopir truk yang belum cukup umur oleh Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto.
Kini PSI mengibaratkan Hasto mirip sopir bajaj tua yang bisa bahayakan penumpangnya, juga kadang asap dari knalpotnya bawa partikel berbahaya.
Inilah balasan sengit dari PSI, yang diketahui merupakan parpol pendukung pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 lalu.
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto mengibaratkan Gibran Rakabuming Raka yang maju cawapres dengan sopir truk yang mengalami kecelakaan di Gerbang Tol Halim.
Kini, jubir Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi mengibaratkan Hasto seperti sopir bajaj tua rongsok yang sudah dipenuhi asap partikel fitnah.
“Knalpot bajajnya mengeluarkan asap hitam penuh partikel fitnah, inisinuasi, dan prasangka buruk,” kata Dedek dalam keterangan pers tertulisnya, Minggu (31/3/2024).
Dedek mengatakan bajaj yang dikendarai Hasto itu seolah-olah bisa memenangkan balapan. Padahal, katanya, justru bajaj itu membahayakan penumpang dan calon penumpang yakni rakyat Indonesia.
“Seolah-olah bajajnya bisa memenangkan balapan meski sebenarnya malah membahayakan penumpang dan calon penumpang, yaitu rakyat Indonesia,” kata Dedek.
Hasto Kristiyanto mengibaratkan Gibran Rakabuming Raka yang maju cawapres dengan sopir truk yang mengalami kecelakaan di Gerbang Tol Halim.
Hasto menilai keduanya sama-sama belum cukup usia dalam menjalani masalah yang ada.
“Beberapa waktu lalu ada kecelakaan seorang anak usia 17 tahun, sopir truk ternyata SIM dia tidak punya, kedewasaan di dalam menghadapi problematika di jalan raya belum terjadi.”
“Hanya gara-gara menyenggol satu mobil dia lari karena kedewasaannya belum tercapai. Lalu menabrak dan mengena mobil lainnya,” ujar Hasto dalam diskusi ‘Sing Waras Sing Menang’ yang disiarkan secara daring, Sabtu (30/3).
Hasto menilai usia Gibran belum mencukupi untuk menjalan persoalan yang kompleks tersebut. Menurutnya, sesuatu yang tidak ideal hanya akan menciptakan kerusakan.
“Kemudian di tengah-tengah itu muncul suatu tampilan bagaimana seorang anak presiden yang batas usia belum mencukupi, walikota juga baru dua tahun, kemudian mendapatkan suatu preferensi,” ucapnya.
Waketum Partai Gerindra Habiburokhman pun geram dengan pernyataan tendensius Hasto tersebut.
Habib pun sebut, sikap Hasto itu sebagai penghinaan dan sangat kerdil, karena masih tak terima dengan kekalahan calon yang di usung PDIP.
Lucunya, blak-blakan Gibran Rakabuming Raka minta maaf ke PDIP usai Hasto Kristiyanto mengaku khilaf usung anak Jokowi di Pilkada Solo 2020.
Bahkan Gibran Rakabuming mengucapkan terima kasih kepada Hasto Kristiyanto telah mengingatkan hal tersebut. “Dia lebih oke,” cetus Gibran, entah apa maksudnya.***