BEBASBARU.ID, HULU SUNGAI SELATAN – Loksado yang berada di kaki pegunungan Meratus di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan sudah jadi tempat wisata yang jadi favorit turis lokal hingga luar.
Loksado memang jadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan Geopark Nasional di Loksado.
Namun sayangnya, saat libur lebaran ini, sempitnya jalan membuat kemacetan parah saat para wisatawan ingin liburan di moment lebaran tahun 2025 ini.
“Rugi dah, niat mau lebaran, malah taparam (tertahan) di jalan,” keluh salah satu wisatawan asal Tabalong.
Dikutip BEBASBARU.ID dari tribunnews.com, Kamis (03/04/2025), momen libur panjang, pasca lebaran Idulfitri 1446 Hijriah ini, kawasan Loksado mulai dipadati oleh pengunjung dari berbagai wilayah, terutama, Rabu (02/04/2025) kemarin dan agaknya hari ini Kamis 3 April juga sama.
Kondisi terkini, Loksado yang memiliki berbagai destinasi wisata terkenal, seperti Bamboo Rafting, River Tubing, dan air terjun ditambah alam yang asri ini, padat di masa libur panjang ini.
Kondisi akses jalan yang agak sempit, membuat jalur lintas cukup terhambat, apalagi banyak mobil roda empat di lokasi. Hal ini, menjadi polemik tersendiri yang diharapkan oleh warga di Loksado ada solusi dari pemerintah setempat.
Seperti yang diutarakan, Sukran warga di Loksado ini, dirinya meminta ada solusi dari dinas, maupun pemerintah terkait, sehubungan kondisi yang selalu macet atau berulang ini, di setiap hari libur, terutama libur panjang.
“Arus lalu lintas, hari ini saja sudah padat dan macet, kasian wisatawan yang sedang berkunjung ke Loksado. Contohnya, dari lokasi Roh 7 sampai ke Masjid itu padat, bisa mencapai satu jam, kemudian sampai ke tower di atas itu juga macet ” katanya, melalui telepon WhatsApp.
Kondisi ini, sejak kemarin, Selasa, 1 April 2025 pasca satu hari setelah lebaran, tetapi kepadatan lalu lintas dan naiknya jumlah wisatawan, terjadi pada Rabu, 2 April 2025 kemarin.
Menurutnya, kondisi ini, dikarenakan keterbatasan ruang jalan, sebab jalur di Loksado, terutama di sekitar destinasi wisata dan penginapan yang kecil.
“Kami berharap, Kepala daerah yang baru dapat memberikan solusi ataupun pemikiran lainnya, agar kondisi ini tidak berulang,” kata pengelola wisata Air Terjun Haratai di Loksado ini.
Harapannya lagi, agar kondisi ini, dapat dibantu dari Pemda dan dinas terkait untuk membantu mengatur kondisi ini.
Ditambahkan, Sanno warga Loksado bahwa Pemda perlu andil memikirkan dan memberikan solusi terbaik untuk Kecamatan Loksado yang memiliki potensi wisata besar ini.
“Apalagi dari potensi wisata Loksado ini, juga memberikan penghasilan pendapatan bagi Pemda,” terangnya.
Apalagi, desa-desa yang ada di Loksado menjadi ranah Pemda jalannya, seperti Haratai, Loklahung, Tumingki dan Kamawakan. Desa tersebut memiliki potensi wisata yg luar biasa.
“Apabila infrastruktur yang membuka, terutama jalan dan jembatan. Pastinya tambah banyak lagi wisata di Loksado, sehingga pengunjung semakin ramai, setiap tahunnya,” harapnya.***