BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – hari itu tepat berusia enam puluh tahun itu, menggulung lengan baju lalu membungkuk memegang singa besi pada kaki depan dan belakang kemudian mengeluarkan seruan keras sekali dan….
Ia telah berhasil mengangkat singa besi itu, bukan hanya sampai ke pundak, bahkan sampai ke atas kepala!
Kedua tangannya tergetar, kedua kakinya menggigil sedikit, dan kembali kakek yang kuat itu berseru keras lalu menurunkan singa besi ke bawah.
Sehingga lantai tergetar ketika benda berat itu jatuh berdebuk di atas lantai sampai melesak ke bawah sedalarm beberapa senti meter! Tepuk sorak para tamu menyambut demonstrasi tenaga yang amat kuat itu.
“Cu-wi sekalian, silakan kalau ada yang merasa sanggup mengangkat singa besi ini, adapun syarat ke dua adalah mengambil sebatang paku yang kutancapkan di balok melintang penyangga langit-langit itui” Setelah berkata dermikian, tangan kakek itu merogoh saku dan bergerak.
“Cuat-cuat-cuat….!” Sinar hitam tampak berkelebatan menyambar ke atas dan ternyata di atas balok yang amat tinggi itu telah menancap belasan batang paku yang berjajar rapi!
Kemudian kakek itu menggerakkan kakinya, tubuhnya ringan sekali melayang ke atas dan tangannya mencabut sebatang di antara paku-paku itu lalu ia turun kembali.
Kakinya, menginjak lantai tanpa mengeluarkan sedikit pun suara. Kembali semua orang bertepuk tangan memuji karena kakek itu telah mendemonstrasikan ilmu gin-kang yang amat tinggi.
Balok melintang di atas itu amat tinggi sehingga seorang yang tidak memiliki kepandaian tinggi, Tentu tidak akan dapat mencabut paku itu.
“Sekarang kami mempersilakan Cuwi mencoba,” kata Coa-bengcu sambil melangkah kermbali ke tempat duduknya.
Maya membanting kakinya dengan marah dan gemas, akan tetapi maklum bahwa dia tidak akan dapat melarikan diri, setelab dilepas.
Ia lalu menarik tangan Siaw Bwee dan kembali ke tempat tadi malah kini mengajak Siauw Bwee duduk di atas kursi yang masih kosong dekat Coa-bengcui
Kalau tidak bisa lari dan terpaksa menonton biarlah mereka berdua menonton yang enak dan mengaso di atas kursi demikian Maya menghibur diri sendiri.
Bahkan ketika melihat di meja terdapat hidangan, tanpa malu-malu dan tanpa permisi Maya menyarmbar dua potong roti juga memberikan sebuah kepada Siauw Bwee lalu makan roti, juga menuangkan minuman pada dua buah cawan.
Orang-orang yang menyaksikan sikap Maya ini, diam-diam menjadi kagum dan di dalam hati memuji ketabahan anak perempuan itu yang jelas amat berbeda dengan anak-anak biasa.
Akan tetapi para tamu itu lebih tertarik untuk melihat siapa kiranya di antara mereka yang akan dapat mengangkat singa besi dan meloncat setinggi itu.
Suara ketawa mereka riuh-rendah menyambut kegagalan empat orang yang berturut-turut mencoba untuk mengangkat singa besi.
Akan tetapi jangankan sampai terangkat melewati pundak. Yang dua orang hanya dapat mengangkat singa besi itu setinggi lutut dan melepas kembali.
Sedangkan yang dua setelah mengelurkan suara ah-ah-uh-uh dan menarik-narik singa besi itu sedikit pun tak dapat menggerakkannya!
Menyaksikan kegagalan empat orang berturut-turut empat orang yang kelihatan kuat sekali hati, para tamu menjadi keder dan banyak yang…BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader